Ubah Sampah Jadi Junk Journaling untuk Bantu Menjaga Kesehatan Mental

Jika biasanya barang-barang tak berguna alias sampah seperti struk belanja, potongan majalah, dan dedaunan kering langsung dibuang, kini bisa dijadikan media untuk menjaga kesehatan mental. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat junk journaling.
Berbeda dari jurnal biasa yang berisi catatan harian atau refleksi kehidupan, junk journaling adalah seni mengumpulkan dan menyusun berbagai potongan sampah sehari-hari menjadi kolase kreatif.
Meski terlihat sederhana, banyak yang merasakan manfaat positif dari aktivitas ini, terutama dalam menjaga keseimbangan mental. Lantas, bagaimana junk journaling dapat membantu kesehatan mental? Berikut ulasannya yang dilansir dari Verywell Mind:
BACA JUGA: Ibu Hamil Wajib Vaksinasi Influenza, Mitos atau Fakta?
Mengurangi Stres dan Kecemasan
Menurut Lisa Anderson, direktur klinis di Brooks Healing Center, junk journaling bisa membantu mengurangi stres dan kecemasan melalui ekspresi kreatif. Ini karena tidak ada aturan khusus dalam membuatnya, sehingga Anda bisa mengekspresikan perasaan dengan bebas tanpa takut salah.
“Alih-alih menulis kalimat yang terstruktur, Anda bisa menggunakan warna, tekstur, dan gambar untuk menggambarkan perasaan. Cara ini terbukti efektif dalam meredakan stres dan meningkatkan suasana hati,” jelas Anderson.
Hal senada juga disampaikan Allison Barton, terapis berbasis di San Diego yang menangani kasus trauma dan kecemasan. Ia mengatakan bahwa junk journaling efektif menjadi alat perawatan diri karena sifatnya yang tidak memiliki aturan baku.
Ini sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki kecenderungan perfeksionis atau merasa cemas jika tidak melakukan sesuatu dengan benar. Cara tersebut cocok pula dilakukan bagi individu neurodivergen, seperti mereka yang memiliki ADHD atau autisme karena memberikan ruang untuk eksplorasi kreatif tanpa batasan yang kaku.
“Tidak ada cara yang salah dalam junk journaling. Hal ini bisa membantu seseorang lebih bebas berekspresi dan mengurangi ketakutan akan kegagalan,” kata Barton.
BACA JUGA: 4 Tips Memulai Pilates untuk Pemula
Meningkatkan Mindfulness
Barton menambahkan bahwa proses kreatif ini membantu menenangkan pikiran sekaligus mengurangi pikiran negatif yang mengganggu. Pasalnya, junk journaling melibatkan banyak proses sensorik, seperti memilih bahan, memotong, dan menempel.
Proses tersebut akan membantu seseorang lebih fokus pada momen saat ini. Sehingga, bisa mengalihkan pikiran dari hal-hal yang membebani.
Membantu Menumbuhkan Rasa Syukur
Saat melakukan junk journaling, Anda mungkin akan menyadari bahwa benda-benda kecil yang sering diabaikan sejatinya memiliki makna tersendiri. Struk belanja, bunga kering dari taman, atau tiket bioskop dari momen spesial dapat menjadi pengingat kebahagiaan kecil dalam hidup.
Ketika disusun dalam jurnal, benda-benda ini menciptakan visual diary yang mengingatkan Anda untuk lebih menghargai momen-momen kecil. Menurut Anderson, kebiasaan ini bisa membangun pola pikir yang lebih positif dan meningkatkan kesejahteraan emosional dalam jangka panjang.
Demikianlah manfaat membuat jurnal dari barang-barang sampah untuk membantu menjaga kesehatan mental. Jika aktivitas ini terasa kurang cocok, ada beberapa alternatif yang dapat memberikan manfaat serupa, seperti mewarnai, membuat kolase, merajut, serta menyulam.
Editor: Tri Kurnia Yunianto