Unbroken, Dilema Universal di Pasar Jepang

marketeers article
Universal Studios telah merilis film epik tentang Perang Dunia II berjudul Unbroken. Film fiksi kedua yang disutradarai aktris kenamaan Angelina Jolie ini nampaknya menghadapi situasi sulit di dua pasar luar negeri, yaitu Jepang dan Tiongkok. Apa pasalnya?
 
Di Jepang, Unbroken ternyata menghadapi perlawanan yang besar lantaran film berdurasi 137 menit ini menggambarkan kebrutalan tentara Jepang pada masa Perang Dunia II. Sebaliknya, Tiongkok yang diduduki oleh Jepang selama masa tersebut, menyambut film ini dengan tangan terbuka untuk alasan yang sama.
 
Film yang diadaptasi dari novel nonfiksi terlaris tahun 2010, Unbroken, karya Laura Hillenbrand ini telah lebih dulu menghentak bioskop Amerika pada 25 Desember tahun lalu. Film ini mengisahkan tentang kehidupan luar biasa dari pelari Olimpiade Louis Zamperini yang memutuskan untuk menjadi seorang tentara perang Amerika Serikat.
 
Dalam sebuah misi perang, Zamperini selamat dari kecelakaan pesawat tempur B-24 yang jatuh menghujam Lautan Pasifik. Bersama dua temannya, ia terdampar dalam sekoci selama 47 hari. Mereka ditemukan oleh tentara Jepang dan menjadi tawanan perang selama dua tahun, sebelum akhirnya dibebaskan oleh pasukan AS pada akhir Perang Dunia II.
 
Dalam buku itu, Hillenbrand menggambarkan perlakuan sadis dan mengerikan dari Kopral Jepang Mutsuhiro Watanabe kepada Zamperini dan ratusan tawanan lainnya.  “Memperbudak dan bahkan membunuh tawanan dianggap perbuatan yang dapat diterima dan diinginkan,” tulis Hillenbrand dalam buku tersebut.
 
Berdasarkan cerita tersebut, film ini menuai protes di Jepang, sehingga sulit bagi Universal untuk memasarkan film di Negeri Sakura tersebut. “Jelas, isi buku ini sangat sulit untuk menembus pasar Jepang. Jadi, kami mungkin akan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan peluncuran di sana,” kata Jeff Shell, Chairman dari Universal Studios Group.
 
Tentu saja, Universal berharap banyak dari pasar film di dua negera itu. Sebab, Tiongkok merupakan pasar film terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, dan Jepang mengekor di belakangnya. Di Tiongkok, film Amerika yang berhasil mendapatkan hak tayang dari pemerintah, bisa memperoleh pendapatan di atas US$ 100 juta. Padahal, itu baru 25% dari pendapatan kotornya. Sedangkan di Jepang, jumlahnya memang tidak sebesar Tiongkok. Tapi di sana, film Hollywood mampu secara rutin menarik puluhan juta dolar.
 
Meskipun Unbroken bukan termasuk film beranggaran besar -hanya US$ 65 juta untuk produksi dan jutaan dolar untuk promosi-, Universal berharap dapat memaksimalkan pendapatan film ini dari pasar luar Amerika. 
 
Apalagi, pada tahun lalu Universal hanya bisa merilis satu film di Tiongkok, yaitu Despicable Me 2. Sehingga, melalui Unbroken, Universal berkesempatan untuk meningkatkan kinerjanya di pasar Negeri Tirai Bambu itu. Ia baru saja meluncurkan sebuah kantor baru di Beijing dan mengumumkan rencana membuat taman hiburan dengan biaya mencapai US$ 3,3 miliar.
 
Pada akhir Januari lalu, film tersebut akhirnya disetujui untuk dirilis oleh pemerintah Tiongkok. Antusiasme akan film ini terlihat dari ludesnya seluruh tiket di 25.145 layar bioskop Tiongkok. Berdasarkan data Box Office Mojo, Unbroken meraih pendapatan kotor sebesar US$ 2,4 juta selama seminggu penayangannya di Tiongkok.
 
Pihak Universal sebenarnya sudah yakin film ini bakal menuai sukses di sana. Selain karena buku Hillenbrand telah diterjemahkan ke dalam bahasa Cina dan mendapatkan ulasan yang positif, film-film bertema Perang Dunia II lainnya seperti Pearl Harbor dan Saving Private Ryan pernah mencatatkan posisi yang kuat di box office Tiongkok. Selain itu, Jolie pun memiliki basis penggemar yang cukup besar di negeri tersebut.
 
Paling penting, kisruh Tiongkok-Jepang yang terjadi hingga saat ini membuat film mengenai sentimen antiJepang laku keras di Tiongkok. Artinya, film apa pun yang menunjukkan orang Jepang melakukan hal-hal buruk cenderung memiliki pasar di negeri berpenduduk 1,35 miliar itu. Namun, Universal harus berhati-hati. Bisa saja, kesuksesan Unbroken di Tiongkok malah merusak pasar Universal di Jepang untuk kemudian hari.
 
Hingga saat ini, Unboken berhasil mengantongi pendapatan sebesar $150 juta lebih di seluruh dunia yang mana 76%-nya disumbang dari pasar Amerika Utara.

Related