Sebagai provinsi yang paling muda di Indonesia, Kalimantan Utara (Kaltara) perlu segera membangun dan berbenah diri. Dengan sumber daya alam yang besar dan keterbatasan sumber daya manusia, Kaltara pun membutuhkan dukungan investor untuk membangun daerah ini menjadi provinsi yang sejajar bahkan lebih baik dari provinsi lainnya.
Latar belakang inilah yang mendorong Kaltara menggelar rangkaian acara KALTARA WOW: Winning Global Tourism, Trade, and Investment yang ditutup dengan acara puncak Kaltara WOW Night yang berlangsung di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Senin (24/11/2014).
“Kaltara lahir ketika provinsi Kalimantan Timur berumur setengah abad. Hari ini, umur Kaltara adalah satu tahun tujuh bulan dua hari,” ujar Badrun, Sekda Kaltara, dalam konferensi pers yang mewakili Penjabat Gubernur Kaltara Irianto Lambrie.
Provinsi dengan empat kabupaten dan satu kota ini memiliki sumber daya alam yang sangat potensial. Mineral, migas, batu bara, bauksit, emas, dan lain sebagainya terkandung di bumi Kaltara. Hanya saja, dibutuhkan dukungan investor untuk bisa memanfaatkan sumber daya tersebut untuk kesejahteraan masyarakat sekitar. Menurut data Sekretaris Daerah, saat ini sudah ada komitmen Rp 200 triliun untuk investasi bendungan yang dapat menghasilkan 6.000 MW listrik.
Pelaksanaan Kaltara WOW adalah langkah yang dilakukan pejabat Kaltara saat ini untuk turut mewujudkan visi Nawa Cita Presiden RI Joko Widodo, terutama untuk bagian membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daaerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Sebagai provinsi baru yang juga menjadi perbatasan Indonesia, visi tersebut menjadi peluang bagi Kaltara untuk mempercepat proses pembangunan daerah.
Irianto Lambrie mengatakan saat dirinya diangkat sebagai Pejabat Gubernur, hal pertama yang ia lakukan adalah merekrut pegawai serta perangkat daerah yang dibutuhkan. Proses seleksi pun dilakukan dengan ketat karena menurutnya, SDM adalah kunci utama untuk mewujudkan Kaltara yang transparan, tangguh, dan terpercaya. Hal ini mutlak dilakukan bisa ingin mengundang serta menjaga hubungan baik dengan para investor. Proses perijinan dan birokrasi diharapkan berlangsung dengan cepat dan efisien sehingga pembangunan daerah berjalan lancar.