Unggahan Pengguna di Facebook Bakal Dipakai Untuk Latih AI

marketeers article
Ilustrasi aplikasi Facebook. (FOTO: 123RF)

Facebook, platform media sosial terbesar di dunia, mengumumkan akan menggunakan konten yang diunggah oleh pengguna untuk melatih model kecerdasan buatan mereka. Keputusan terkait artificial intelligence (AI) ini menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan hak pengguna, karena tidak ada opsi untuk menolak penggunaan data tersebut.

Dikutip dari Techspot pada Kamis (30/5/2024), konten yang akan digunakan untuk melatih AI meliputi teks, gambar, dan video yang dibagikan oleh pengguna di platform tersebut.

Langkah ini diambil untuk meningkatkan kemampuan AI Facebook dalam memahami dan merespons berbagai bentuk konten yang dibagikan oleh pengguna.

BACA JUGA: Begini Cara Keluar dari Grup Facebook Messenger Secara Diam-diam

Namun, banyak pihak mengkritik kebijakan ini karena tidak memberikan pilihan bagi pengguna untuk tidak terlibat dalam proses pelatihan AI baru itu. Hal ini dianggap sebagai pelanggaran privasi, mengingat data pribadi dan konten yang dibagikan secara sukarela oleh pengguna akan digunakan tanpa persetujuan eksplisit.

Facebook menyatakan bahwa penggunaan konten ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan menyediakan fitur-fitur yang lebih cerdas dan lewat personalisasi yang lebih baik.

Namun, mereka belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai bagaimana data tersebut akan dikelola dan dilindungi.

Langkah ini juga memicu kekhawatiran tentang bagaimana data pengguna akan digunakan dan dilindungi dari potensi penyalahgunaan. Banyak yang berharap Facebook akan memberikan penjelasan lebih lanjut serta memberi opsi bagi pengguna untuk tidak terlibat dalam kebijakan tersebut.

BACA JUGA: CEO Meta: Cari Untung dari AI Butuh Waktu Bertahun-tahun

Keputusan Facebook ini mencerminkan tren yang semakin meningkat di kalangan perusahaan teknologi besar untuk menggunakan data pengguna sebagai bahan bakar untuk pengembangan AI.

Sebelumnnya, CEO Meta, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa meski bisnis kecerdasan buatan sedang melonjak, namun prosesnya untuk mendulang profit masih butuh waktu bertahun-tahun.

Melihat dari upaya perusahaan dengan kebijakan barunya, nampaknya perusahaan berusaha mempercepat pengembangan guna membangun AI buatannya sendiri untuk meminimalisir biaya penggunaan AI dari pihak ketiga. Karena sebelumnya, perusahaan mengimplementasikan ChatGPT di berbagai platform digital perusahaan.

Editor: Eric Iskandarsjah

Related

award
SPSAwArDS