Unilever Akan Tinggalkan Penggunaan Bahan Bakar Fosil

profile photo reporter Ellyta Rahma
EllytaRahma
03 September 2020
marketeers article

Unilever secara global melalui komitmen Clean Future mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk menghapus penggunaan bahan bakar fosil pada tahun 2030. Penghapusan ini terutama pada produk-produk home care yang masih menyumbang konsumsi tinggi untuk Unilever.

Peter ter Kulve, President of Home Care Unilever mengatakan akan ada transformasi sejumlah brand di kategori ini, di antaranya Molto, Rinso, Sahaja, Sunlight, Wipol, Superpell, dan Vixal.

“Transformasi akan dilakukan perlahan hingga pada tahun 2030, kami 100% tidak akan menggunakan bahan karbon yang tidak bisa didaur ulang pada produk pembersih,” jelasnya.

Jejak karbon yang disebabkan oleh konsumsi semakin tinggi setiap harinya dan semakin besar juga dampak negatif kepada lingkungan. Hal ini bisa dirasakan dengan semakin cepatnya proses pemanasan global. Saat ini, konsumsi produk pembersih secara global meninggalkan jejak karbon 46% sepanjang siklus hidup satu produk. Artinya, hampir setengah dari produk berakhir menjadi beban lingkungan karena tidak bisa didaur ulang.

“Dengan menghentikan penggunaan bahan bakar fosil untuk produk pembersih, dapat membantu mengurangi jejak karbon hingga 20% per produknya,” kata Peter.

Dilanjutkan, upaya Clean Future yang dilakukan Unilever menjadi cara perusahaan untuk ikut berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Apalagi kondisi pandemi COVID-19 membuat perusahaan ini memperkirakan akan adanya peningkatan jejak karbon akibat permintaan produk kebersihan yang meningkat drastis.

Di Indonesia, upaya Clean Future telah dimulai dengan pendirian pabrik Powder Non-Soap Detergent (NSD) yang memproduksi merek Rinso dan Molto menggunakan energi biomassa dari cangkang sawit. Dijelaskan oleh Veronika Utami, Direktur Home Care PT Unilever Indonesia, energi biomassa ini berhasil menggantikan penggunaan gas alam sebagai bahan bakar proses produksi.

Tidak berhenti di sana, Unilever Indonesia juga telah menggunakan botol produk dari plastik daur ulang. Pada awal tahun 2020 lalu, Unilever juga meluncurkan refill station di Jakarta untuk memfasilitasi pengurangan botol wadah pada produk kebersihan dan perawatan tubuhnya.

“Secara global, Unilever mengalokasikan €1 miliar (Rp 17,4 triliun) untuk menjalankan upaya Clean Future. Dana ini guna mendanai penelitian, pemanfaatan energi yang sudah ada, pengelolaan limbah, hingga bisa mendorong transisi untuk penggunaan bahan, proses produksi, dan konsumsi yang lebih ramah lingkungan,” tutup Veronica.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related