Unilever Kenalkan Refill Station untuk Solusi Pengurangan Plastik

marketeers article

Permasalahan sampah semakin menjadi perhatian banyak pihak. Rata-rata masyarakat wilayah Jabodetabek menghasilkan sampah 1 kg per harinya.

Melihat permasalahan sampah yang terus menggunung serta kenyataan bahwa keadaan lingkungan hidup yang semakin tidak memiliki keberlanjutan, Unilever mencoba inisiatif baru, yaitu menghadirkan pilot project refill station.

Proyek stasiun isi ulang ini melibatkan 11 merek produk Unilever untuk mengurangi penggunaan sampah sekali pakai dan mengembalikan cara konsumsi masyarakat untuk lebih bijak dengan membawa wadah isi ulangnya sendiri.

“Proyek ini sekaligus mendukung program pemerintah Indonesia dalam mewujudkan kampanye Indonesia Bebas Polusi Sampah Plastik pada Tahun 2040. Proyek uji coba refill station ini merupakan bagian dari upaya Unilever dalam memberikan pilihan kepada konsumen yang ingin menggunakan produk kami sekaligus mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai,” papar Nurdiana Darus, Head of Corporate Affair & Sustainability Unilever Indonesia di Jakarta, Selasa (25/02/2020).

Dalam stasiun isi ulang ini, Unilever menghadirkan 11 merek yang terbagi dalam produk kecantikan dan perawatan tubuh, sabun, dan makanan. Dari produk kecantikan dan perawatan, Unilever menghadirkan stasiun isi ulang berbagai jenis produk pencuci rambut (shampoo) seperti Clear, Lifebuoy, Tresemme, Sunsilk, Dove, dan Love Beauty and Planet. Sementara itu dari produk sabun ada Rinso Cair dan Molto dan makanan ada kecap Bango isi ulang.

“Kami menjamin kualitas produk isi ulang ini sama baiknya dengan produk dalam kemasan,” kata Nurdiana.

Unilever Refill Station dihadirkan di Saruga Pack Free Store, Bintaro, Jakarta Selatan. Untuk menggunakan stasiun isi ulang ini, konsumen harus membawa wadah botolnya sendiri. Nantinya, botol akan ditimbang sebelum diisi dan kembali ditimbang setelah diisi untuk mengetahui berapa banyak produk yang dibeli.

“Uniknya, stasiun isi ulang ini tidak hanya bertujuan mengurangi sampah plastik sekali pakai, tapi juga sekaligus memberikan kesempatan konsumen untuk membeli barang sesuai kebutuhannya,” tutup Nurdiana.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related