Unilever Tunjuk Anggota Direksi Baru dan Siapkan Lima Strategi Jangka Panjang

marketeers article

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan secara virtual, PT Unilever Indonesia Tbk mengumumkan pengangkatan Ainul Yaqin sebagai Direktur Perseroan untuk memimpin divisi Beauty and Personal Care (BPC). Selain itu, Unilever juga memaparkan mengenai strategi prioritas jangka panjang perusahaan hingga tahun 2025.

Sebelumnya, Ainul Yaqin merupakan Group Chief Marketing Officer (CMO) PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek). Ainul dipercaya memimpin seluruh organisasi marketing untuk pasar Indonesia dan internasional, mendorong dan mempertahankan merek Gojek sebagai top of mind melalui berbagai strategi dan kampanye brand yang kreatif, untuk menghasilkan pertumbuhan bisnis yang lebih kuat.

Kini, Ainul Yaqin membawa kombinasi pengalaman sebagai Group CMO sebuah start-up terdepan di Asia Tenggara dan pengalaman serta sederet pencapaian bersama Unilever dapat menjadi salah satu kunci yang mendorong percepatan pertumbuhan bisnis Unilever Indonesia.  Sebelum bergabung dengan Gojek, Ainul Yaqin dikenal sebagai salah satu pimpinan bisnis senior Unilever, yang telah membuktikan kemampuannya di berbagai divisi, departemen, dan wilayah geografis.

Beberapa posisi senior Ainul Yaqin terdahulu bersama Unilever adalah Vice President Strategic Transformation – Southeast Asia & Australasia; Marketing Director—Home Care & Foods, Unilever Indonesia; Marketing Director—Foods, Unilever Indonesia; serta Marketing Director Home and Personal Care, Unilever Malaysia/ Singapore.

“Kami percaya bahwa penunjukan Ainul Yaqin sebagai pimpinan divisi Beauty and Personal Care akan memompa energi baru, dengan masa penyesuaian yang lebih singkat,” ujar Ira Noviarti selaku Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk.

PT Unilever pada kesempatan yang sama juga melaporkan hasil pertumbuhan penjualan domestik di masa pandemi saat ini. Tercatat pertumbuhan bisnis melambat sebesar 7,4% pada tahun berjalan September 2021, namun Unilever tetap berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp 30 triliun di kuartal ketiga (Q3) 2021. Kategori Foods & Refreshment menjadi penopang utama pertumbuhan dengan membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 9,8% pada Q3 tahun 2021.

Perusahaan pun membagikan lima strategi prioritas untuk tahun 2022. Pertama, memperkuat dan membuka potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi terdepan dan menstimulasi konsumsi konsumen. Kedua, memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment. Ketiga, memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce).

Keempat, memimpin di ranah digital dan data-driven capabilities. Kelima, perusahaan akan mempertahankan posisinya sebagai yang terdepan dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan.

Khusus mengenai divisi Beauty and Personal Care (BPC), Unilever menyampaikan optimismenya dalam hal premiumisasi kategori BPC dengan befokus untuk mempersiapkan portfolio atau menciptakan inovasi produk yang mengandalkan penggunaan teknologi (tech-led superiority). Perusahaan juga memiliki tujuan mulia yang baik bagi masyarakat dan lingkungan (purpose-led) sehingga dapat memberikan benefit lebih kepada konsumen.

“Kami berharap dapat melihat dampak positif dari perkembangan ini dengan lebih cepat pada pertumbuhan kinerja BPC agar terus bertumbuh secara konsisten dan bertanggung jawab. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan Perseroan secara jangka panjang,” pungkas Ira.

Kelima startegi utama ini akan menjadi acuan dari Unilever dalam mengembangkan pertumbuhan penjualannya hingga tahun 2025 mendatang. Unilever juga mempercayakan posisi strategis ini kepada Ainul Yaqin dengan harapan positif dalam perkembangan pertumbuhan Unilever, khususnya divisi BPC.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS