Universitas Pertamina Didorong Bisa Tekankan Sustainability Skills

marketeers article
Ilustrsi Sustainability. (FOTO: 123RF)

Transisi energi dan program dekarbonisasi merupakan salah satu hal yang terus diperhatikan oleh Pertamina. Hal itu pun menjadi salah satu aspek yang perlu didukung oleh Universitas Pertamina.

Ketua Advisory Board Universitas Pertamina (UPER) Nicke Widyawati yang juga Direktur Utama Pertamina menyebut transisi energi dan program dekarbonisasi untuk keberlanjutan bumi menghadapi tiga tantangan utama. Ketiga tantangan itu di antaranya adalah dari segi pendanaan, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM).

“Teknologi bisa bekerja sama dengan pihak lain. Bila ada sumber daya dan pasar, maka pendanaan bisa diperoleh. Namun SDM tidak tergantikan, harus SDM Indonesia yang kita kembangkan. Di sinilah Universitas Pertamina harus berperan,” ujar Nicke dikutip dari website Pertamina, Jumat (10/11/2023).

BACA JUGA:  Getol Transformasi Digital, Universitas Pertamina Diganjar Penghargaan

Menurut laporan LinkedIn Global Skills 2023, kebutuhan global terhadap green skills mencapai 40%, namun hanya 13% angkatan kerja dunia yang memiliki green skills yang dicari.

Kendati pada tahun 2023 terdapat kenaikan jumlah tenaga kerja bidang sustainability sebesar 12%, tapi hal itu belum mampu memenuhi kebutuhan pekerjaan bidang sustainability yang saban tahun meningkat 22,7%.

Karenanya, selain menjamin kualitas pendidikan inklusif dan merata, universitas juga terus mengupayakan pendidikan berkualitas. Hal itu diwujudkan dengan mengembangkan kurikulum yang berbasis pada learning outcome dan sejumlah program yang dapat meningkatkan kapasitas lulusan untuk menjawab isu keberlanjutan.

BACA JUGA:  Perluas Layanan, BMRI Berkolaborasi dengan Universitas Indonesia

Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, MS, Rektor Universitas Pertamina mengatakan melalui penerapan kurikulum pembangunan berkelanjutan dalam Universitas Pertamina, mahasiswa turut dilibatkan dalam kolaborasi riset bersama industri dan pengabdian masyarakat.

“Mereka juga disiapkan untuk jadi lulusan yang kompetitif melalui program Lulusan Merah Putih, yaitu program penyiapan mahasiswa memanfaatkan kesempatan berkarir di Pertamina grup melalui pelatihan dan mentoring oleh pelaku industri,” kata Wawan Gunawan.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina menambahkan kompetensi sustainability skills merupakan hal yang sangat berperan dalam mendukung pencapaian visi Net Zero Emission (NZE) Pemerintah Indonesia 2050.

“Sejalan dengan fokus di bidang sustainability ini, Pertamina melalui Universitas Pertamina mendorong penguasaan praktik keberlanjutan dari para mahasiswa, sehingga dapat berkontribusi dalam mencapai NZE,” tutur Fadjar.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related