Untung Rugi KPR Flat 35 Tahun yang Dicanangkan Pemerintah, Peluang Besar Gen Z untuk Punya Hunian

marketeers article
Ilustrasi. (Sumber: 99.co)

Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencanangkan sekaligus mengkaji skema KPR flat 35 tahun. Wacana tersebut disambut baik oleh sejumlah pihak lantaran dinilai bisa menjadi salah satu solusi bagi masyarakat untuk memiliki rumah, termasuk Gen Z, yakni individu kelahiran 1997-2012.

Hal ini tentunya beririsan jika menilik press release Rumah123 selaku marketplace properti terbesar di Indonesia yang menyebut bahwa Gen Z mendominasi pencarian hunian. Sementara itu, dalam rencana yang diusung, program KPR flat 35 tahun disinyalir bakal memberikan jangka waktu pembayaran yang panjang ketimbang skema KPR pada umumnya.

Di sisi lain, program ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang mesti diperhatikan. Lantas, apa saja untung rugi KPR flat 35 tahun seandainya program tersebut diaplikasikan?

BACA JUGA: 4 Taktik Pemasaran untuk Curi Perhatian Gen Z, Jadilah Brand yang Tulus

Untung Rugi KPR Flat 35 Tahun

Kelebihan KPR Flat 35 Tahun

1. Biaya Angsuran Lebih Rendah

Kelebihan KPR flat 35 tahun yang akan diperoleh oleh Gen Z adalah perihal angsuran yang lebih rendah. Pasalnya, merujuk data tapera.go.id, populasi Gen Z di Indonesia menyentuh 75,4 juta jiwa dengan rerata penghasilan Rp 2,01 juta.

Dengan rata-rata penghasilan yang diperoleh itu, angsuran rendah merupakan solusi yang sangat memungkinkan bagi Gen Z mempunyai hunian.

2. Mengurangi Risiko Kredit Macet

Biaya angsuran yang lebih rendah, memengaruhi potensi risiko kredit macet yang makin kecil. Pasalnya, dengan biaya angsuran bernominal kecil yang telah dianggarkan per bulan, cicilan dapat terbayarkan sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan.

BACA JUGA: 3 Tips Mengatur Keuangan Pribadi, Gen Z Harus Sadar Kondisi Keuangan

Kekurangan KPR Flat 35 Tahun

1. Waktu Pelunasan Lebih Lama

Selain kelebihan, ada pula kekurangan KPR flat 35 tahun, yakni waktu pelunasan yang jauh lebih lama dibandingkan KPR pada umumnya. Dengan demikian, debitur akan memiliki keterikatan yang panjang kepada bank sehingga memperhatikan usia produktif adalah sebuah keharusan.

2. Suku Bunga di Indonesia Relatif Tinggi

Suku bunga di Indonesia yang relatif masih tinggi merupakan kekurangan lainnya dari program KPR flat 35 tahun. Makin panjang tenor kredit, kian besar pula bunga yang mesti dibayarkan oleh debitur.

Kesempatan Gen Z buat Punya Rumah

Umumnya angsuran KPR memberikan syarat angsuran maksimal sepertiga dari total penghasilan. Jika menilik hal tersebut, ditunjang data mengenai rerata penghasilan Gen Z yang tergolong masih di bawah rata-rata, program KPR flat 35 tahun bisa dimanfaatkan agar individu-individu yang lahir pada tahun 1997–2012 bisa punya rumah.

BACA JUGA: Literasi Keuangan Rendah, Gen Z Habiskan Uang untuk Healing

Dengan demikian, permohonan KPR yang nantinya diajukan oleh Gen Z berpeluang besar untuk disetujui oleh bank karena angsuran yang mesti dibayar kian terjangkau. Maka dari itu, Generasi Z bisa memanfaatkan program KPR flat 35 tahun agar memiliki hunian di usia muda bukanlah mimpi belaka.

Nah, dalam proses pencarian hunian, terdapat sejumlah marketplace yang memudahkan proses beli rumah, contohnya Rumah123. Pasalnya, Rumah123 menjadi satu-satunya marketplace properti yang serba ada dan serba bisa.

Mulai dari jual beli properti baru atau seken yang sesuai kebutuhan dan keinginan, sampai ngurus KPR baru, Pindah KPR & KPR Multiguna, semua bisa dilakukan dengan lebih mudah di Rumah123.

Jadi, ennggak perlu bingung lagi soal properti karena #SemuaAdaDisini, di Rumah123!

Editor: Ranto Rajagukguk

Related