UOB Tunjuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi ASEAN

marketeers article
Sumber gambar: Marketeers/Tri Kurnia Yunianto.

United Overseas Bank (UOB) menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah konferensi UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 bertajuk ASEAN Forging Ahead. Dalam konferensi tersebut, dijadwalkan sebanyak 70 perusahaan hadir untuk melihat potensi investasi di Tanah Air.

Harapman Kasan, Wholesale Banking Director UOB Indonesia menuturkan konferensi ini merupakan salah satu komitmen perseroan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah konferensi yang akan diselenggarakan pada 11 Oktober 2023 ini lantaran tingginya kepercayaan dari dunia internasional.

BACA JUGA: UOB Luncurkan UOB FinLab, Dukung Digitalisasi UKM Indonesia

“Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN dapat berfungsi sebagai pusat produksi utama bagi kawasan dan sebagai pusat e-commerce dan jasa, menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi menarik dengan landasan yang signifikan untuk memonetisasi potensinya,” kata Harapman dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (9/10/2023).

Menurutnya, dari sisi industri digital potensi Indonesia sangat melimpah baik dari sisi pasar maupun produsen. Diperkirakan nilai pasar e-commerce mencapai US$ 600 miliar pada tahun 2025.

BACA JUGA: UOB Luncurkan U-Solar 2.0 untuk Dukung Pembiayaan Hijau

Perkembangan digitalisasi menjadi faktor utama yang memungkinkan ekosistem untuk berkembang dengan mempermudah akses kepada konsumen terhadap produk dan jasa. Termasuk pula sebagai gerbang perdagangan dan investasi guna peningkatan ekonomi di ASEAN.

“Ini merupakan konferensi tahunan yang mempertemukan pemimpin bisnis, pemerintah, dan mitra dagang, serta pakar dalam berbagai bidang untuk mengeksplorasi berbagai peluang pertumbuhan dan investasi bagi perusahaan,” ujarnya.

Harapman menyebut, dalam konferensi ini akan mengupas tiga penghubung ASEAN di antaranya seperti kebijakan pemerintah dalam memfasilitasi harmonisasi bisnis lintas wilayah. Kemudian, mendorong kelancaran aliran modal yang memungkinkan pertumbuhan perdagangan di dalam kawasan ASEAN.

“Menjadikan ASEAN sebagai pusat aktivitas industrial dan infrastruktur yang mendukung perekonomian berkelanjutan global,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related