Upaya Branding Pertamina Lubricants, Dari Lamborghini hingga Rio

marketeers article

Jika bicara tentang PT Pertamina (Persero), tak jarang pikiran kita tertuju pada bahan bakar minyak (BBM). Padahal Pertamina telah memproduksi minyak pelumas selama 59 tahun.

“Namun, induk kami akhirnya melakukan spin off sehingga Pertamina Lubricants berdiri sendiri sejak 2012,” kata Eko Ricky Susanto, Passenger Car Manager-Retail Marketing PT Pertamina Lubricants.

Pada tahun 2015 lalu, Pertamina Lubricants berhasil mencatatkan pendapatan Rp 9 triliun. Bahkan Pertamina menjadi pemain terbesar di dunia Tanah Air dengan market share 59%. “Saat ini kami menjadi pemain 20 terbesar di dunia. Target kami menjadi pemain 15 terbesar pada tahun 2020,” kata Ricky.

Market share Pertamina Lubricats besar karena perseroan tidak hanya menyasar konsumen ritel, namun juga industri. Di sini, Pertamina menggandeng Agen Pemegang Merek seperti Toyota, Daihatsu, Honda dan lainnya.

“Kami menghasilkan produk sesuai permintaan dan mereka me-rebrand. Sebab kami hanyalah satu-satunya perusahaan yang memiliki research development,” katanya.

Belum lagi, Pertamina Lubricants adalah perusahaan yang mengerti karakter dan kondisi di Indonesia, yaitu negara dengan dua musim, kemacetan dan infrastruktur yang belum baik. “Produk kami sudah disesuaikan dengan karakter itu,” katanya.

Namun Ricky mengatakan bahwa Brand Pertamina Lubricants dianggap lokal sekali. Itulah mengapa Pertamina melakukan kolaborasi untuk melahirkan produk baru. Misalnya saja dengan Lamborghini.

“Produk Pertamina akan digunakan di semua series Lamborghini dan kami bersyukur Rio Haryanto masuk dalam F1. Semua ini untuk branding Pertamina di dunia internasional,” kata Ricky.

Related