Upaya Bursa Efek Indonesia Edukasi Masyarakat Tentang Pasar Modal

marketeers article

Fenomena akan minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia tentang pasar modal menjadi tantangan tersendiri bagi Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut data Otoritas Jasa Keungan (OJK), tercatat hanya 1 dari 1000 orang yang disurvei melakukan kegiatan pasar modal. Bahkan, OJK mencatat 93,79 persen masyarakat Indonesia belum mengetahui tentang pasar modal. Fakta lain menyebutkan dari data BEI, hanya sekitar 400.000 pemain pasar modal tercatat di bursa saham. Berangkat dari beberapa fakta diatas, BEI kian gencar melakukan edukasi kepada masyarakat Indonesia mengenai pentingnya pasar modal dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat memalui beberapa kegiatan, salah satunya menggandeng Marketeers Club dan IMA Semarang dalam IMA Marketeers Forum di Semarang, Rabu (28/01/2015).

“Salah satu tanggung jawab kami adalah memberikan edukasi mengenai dunia pasar modal kepada masyarakat Indonesia, silakan bapak ibu sekalian mampir ke kantor kami dan bisa belajar lebih dalam mengenai pasar modal dan semua itu tidak dipungut biaya,” kata Stephanus Cahyanto Kristiadi, Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Semarang dalam sambutannya. Cahyo menambahkan, banyak masyarakat yang masih takut untuk bermain pasar modal karena takut rugi, padahal bila jeli dan pandai melihat situasi maka rugi bias dihindari.

Oleh karena itu, Bursa Efek Indonesia mengajak Patricia Maryane, Analis Pasar Modal dari CIMB Niaga Sekuritas untuk membagikan tips dan saran berinvestasi di pasar modal. Ane, sapaan akrab Patricia Maryane mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu takut untuk merugi dalam berinvestasi saham, cukup ikuti berita di media massa tentang geliat perekonomian dan suhu politik di Indonesia kemudian yakinkan pilihan pada saham yang mana yang ingin dipilih.

“Menurut saya, memulai berinvestasi saham tidak perlu muluk-muluk dan berekspektasi tinggi, cukup mulai dengan membeli satu lot dari saham blue chips kemudian ikuti perkembangan berita mengenai saham perusahaan yang dibeli,” tutur Ane.

Blue Chips sendiri merupakan istilah dalam pasar modal yang mengacu pada saham dari perusahaan besar yang memiliki pendapatan stabil.

Lebih jauh lagi, Cahyo mengatakan bahwa Bursa Efek Indonesia sudah memiliki daftar perusahaan sekuritas yang terpercaya dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dapat dilihat di website Bursa Efek Indonesia. Jadi, masyarakat tidak perlu ragu dan takut akan ditipu atau dirugikan perusahaan sekuritas.

“Silakan bapak ibu sekalian berkunjung ke website kami, disana ada daftar perusahaan sekuritas yang bisa bapak ibu pilih. Di website kami juga terdapat laporan keuangan juga Modal Kerja Bersih Disesuaikan atau MKBD yang juga menjadi acuan. Semakin besar MKBD perusahaan tersebut, maka baik pula perusahaan sekuritas itu. Tapi, tidak selalu dengan MKBD yang besar menjamin layanan yang baik, bapak ibu sebagai nasabah perlu pertimbangkan layanan dari perusahaan sekuritas tersebut,” pungkas Cahyo.

Kedepannya, edukasi seperti ini akan terus di gencarkan oleh Bursa Efek Indonesia melalui Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal dengan tujuan makin banyak masyarakat Indonesia terjun berinvestasi ke pasar modal dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara mandiri.

Related