Upaya dan Peran Tokopedia Berdayakan UKM Lokal

marketeers article
Foto: www.123rf.com

Usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) memegang peran penting untuk memulihkan kembali perekonomian nasional. Platform Tokopedia memanfaatkan hal tersebut dan berupaya untuk memberdayakan para UKM, baik maker maupun reseller lokal agar bisa bertahan, bahkan bersaing di masa pandemi.

Sampai saat ini, hampir semua seller Tokopedia berasal dari UKM lokal, dan bahkan 94% di antaranya merupakan pegiat usaha mikro, yaitu UKM kecil. Puput Hidayat, AVP of Product Tokopedia mengatakan bahwa Tokopedia saat ini terus berupaya untuk fokus pada pemberdayaan UKM. Tokopedia memberikan banyak pendampingan dalam bentuk edukasi, baik tertulis maupun online training melalui berbagai kanal digital Tokopedia.

“Kami berharap dapat berkontribusi kepada pengembangan pegiat lokal. Kami melihat bahwa pertumbuhan UKM tinggi sekali. Berdasarkan riset, kami juga melihat bahwa platform kami menjadi pilihan kanal digital tertinggi yang dipilih UKM lokal karena bisa memberikan omset penjualan yang besar selama pandemi ini,” kata Puput.

Puput memaparkan bahwa Tokopedia melakukan berbagai inisiatif untuk membantu UKM lokal, antara lain dengan melakukan inisiatif hyperlocal yang mendukung UKM agar bisa mencapai pembeli di seluruh Indonesia. Selain itu, melalui program rutin seperti kampanye Bangga Buatan Indonesia dan Kampanye Toko Pilihan (KTP) yang selalu tersedia di platform Tokopedia.

“Kami berkomitmen untuk membantu mereka, sejalan dengan visi kami yaitu ingin membangun jembatan antara pembeli dan penjual di seluruh wilayah Indonesia. Kami ingin bantu bridging gap antara kebutuhan pembeli yang berada di daerah yang cukup jauh. Intinya, kami ingin jadi platform pilihan para UKM lokal,” papar Puput.

Salah satu seller di Tokopedia, Kiagus Adit, Pemilik Usaha Songket PaSH memberikan pengalamannya saat berjualan di Tokopedia. Adit mengatakan bahwa sejak ia bergabung di Tokopedia, penjualannya mengalami peningkatan, apalagi setelah Adit mengikuti berbagai kampanye Tokopedia. Padahal, penjualan Adit saat awal pandemi sempat mengalami penurunan.

“Kami kena banget dampaknya saat awal-awal pandemi, penjualan turun sampai 60% pada waktu itu. Akan tetapi, saya dan tim tetap berpikir bahwa pasti ada orang yang masih membutuhkan produk kami, maka dari itu kami mencoba masuk ke Tokopedia. Hasilnya, penjualan kami meningkat dalam waktu 2 bulan saja,” kata Adit.

Adit turut memberikan kiat-kiat berjualan secara daring. Menurut Adit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan kalau penjual ingin bersaing dengan produk lain saat mulai berjualan secara daring. Pertama, perhatikan kompetitor, dan cari tahu produk yang paling laku. Kedua, bandingkan harga jual dengan produk yang kita miliki.

“Kita harus perhatikan kompetitor kita, cari tahu produk mereka yang paling laku itu apa. Setelah itu, kita bandingkan harganya dengan produk kita, karena biasanya kita sama-sama tau harga modalnya. Nah, kita murahkan harganya sedikit dari kompetitor agar bisa bersaing,” jelas Adit.

Ketiga, ciptakan brand awareness. Menurut Adit, fitur-fitur yang ada di Tokopedia sangat bermanfaat untuk bisa meningkatkan awareness brand yang kita miliki. Terakhir, Adit menegaskan bahwa penjual harus melayani pelanggan dengan baik, karena kalau tidak, pelanggan bisa pergi ke kompetitor.

Hal senada juga dikatakan oleh Tanoto Frans, Pemilik Usaha Ikan Asin Medan (Reseller). Awalnya, Frans tidak mengetahui sedikit pun cara berjualan secara online dan hanya menekuni penjualan secara offline saja. Akhirnya, akibat pandemi, Frans mencoba mengubah penjualan ke digital dan mulai bergabung ke Tokopedia. Hasilnya, penjualan Frans menjadi meningkat dan memiliki banyak customer loyal dari Tokopedia.

“Waktu awal pandemi bisnis online, kan, mulai berkembang. Saya disarankan oleh teman untuk coba jualan secara online. Akhirnya saya coba ke Tokopedia. Awalnya agak pesimistis. Akan tetapi, makin lama saya tekuni, saya ikut berbagai kampanye, dan akhirnya sampai sekarang bisnisnya semakin baik, bahkan kadang lebih besar omzet nya dari di toko offline” kata Frans.

Frans pun ikut memberikan beberapa tips untuk berjualan secara online. Pertama, Frans mengatakan bahwa penting bagi calon penjual untuk mencari produk yang bagus dan terjamin kualitasnya. Kedua, pahami konsumen.

“Kita harus tahu apa yang konsumen inginkan. Contohnya, misal ada orang dari daerah yang lumayan jauh ingin membeli produk saya, tetapi mereka ingin produk tersebut saat sampai masih dalam keadaan fresh. Nah, itu yang harus kita pahami. Konsumen maunya apa, kita upayakan,” kata Frans.

Ketiga, menurut Frans, penjual harus berani mencoba dan tekun. Terakhir, terus berinovasi. “Kita harus berusaha agar produk yang kita miliki beda dari yang lain, punya keunikan dan diferensiasi. Inovasi-inovasi seperti itulah yang akan meningkatkan bisnis yang kita miliki,” tutup Frans.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related