Upaya Indonesia Salip Thailand dalam Produksi Mobil

marketeers article

Ambisi industri otomotif di Indonesia untuk mengungguli salah satu pemain besar di ASEAN, Thailand, terus ditunjukan. Memang, industri ini tengah mengalami pelemahan di berbagai negara akibat dari pelemahan ekonomi global.

Kondisi ini juga melemahkan industri otomotif di Indonesia dan Thailand. Dibandingkan dengan Indonesia, Thailand mengalami penurunan kinerja yang lebih buruk. Dari kondisi ini, Indonesia telah mampu melampaui pencapaian penjualan mobil nasional di Thailand.

Secara kilas balik, puncak penjualan mobil di Thailand terjadi pada tahun 2012 dan 2013 yang mencapai sekitar 1,45 juta unit. Selanjutnya, pada tahun 2014, industri mereka mengalami penurunan sekitar 33% dan hanya mampu membukukan sekitar 881 ribu unit saja dalam setahun. Data ini didapat dari The Federation of Thai Industries. Pada tahun yang sama, Indonesia mampu meraihkan penjualan hingga 1,2 juta unit. Bahkan, pada tahun 2015, Thailand hanya menargetkan penjualan di angka 850 ribu unit.

“Semoga target kami akhir tahun ini tercapai, yakni satu juta unit. Sayangnya, di September lalu, target baru tercapai sekitar 700 unit saja. Kami optimistis dengan berbagai upaya yang agresif dilakukan banyak pihak akan mencapai target tersebut,” jelas Johnny Darmawan, Ketua-3 Gaikindo pada perhelatan Jakarta Auto Show 2015 di JCC Senayan, Rabu (28/10/2015).

Meski sudah unggul dari sisi penjualan, saat ini yang menjadi konsentrasi pemerintah bersama Gaikindo adalah mengejar kinerja produksi Thailand yang berada di sekitar angka 2,6 juta unit per tahun. Thailand memang sudah menjadi basis produksi bagi beberapa merek otomotif untuk pasar sekitaran Asia bahkan dunia. Sementara di Indonesia, kapasitas produksinya hanya sekitar 1,9 juta unit saja.

“Target Gaikindo adalah menyamai kapasitas produksi di Thailand pada tahun 2020. Penambahan ini tentunya diperuntukkan bagi pasar ekspor,” kata I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI.

Editor: Sigit Kurniawan

Related