Upaya Pertamina Dukung Perkembangan UKM

marketeers article
36964983 small business, vector illustration of a town hotel, cafe, pizza, shop, market, beauty salon

Pertamina terus berupaya untuk memajukan pelaku UKM Indonesia. Dalam semangat ini, menurut Arya Dwi Paramita, VP CSR & SMEPP Pertamina mengatakan memajukan UKM menjadi cara Pertamina untuk mengabdi kepada konsumennya.

Dalam hal ini, Pertamina memiliki empat pilar utama untuk mengabdi, di antara pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan Berdikari. Di pilar Berdikari inilah dukungan Pertamina terhadap UKM dilakukan. Tujuannya untuk membangun kemandirian agar masyarakat bisa mengembangkan ekonomi mandiri.

Dalam pengembangan UKM, Arya melihat bahwa permasalahan utama selalu hadir dari aspek teknologi dan biaya. Keterbatasan modal sering kali menjadi penyebab tidak majunya UKM, bahkan ketika UKM tersebut sudah mulai dikenal oleh pasar. Sementara itu, kemajuan teknologi yang cepat tidak dibarengi dengan skill pelaku UKM untuk menyesuaikan diri. Ujungnya, banyak UKM yang ketinggalan untuk berkembang.

“Selama pandemi, dua hal ini sangat terasa terjadi pada UKM-UKM binaan Pertamina. Banyak produk yang tidak berkembang karena modal digunakan untuk upaya bertahan, sementara tuntutan digitalisasi tidak bisa dipenuhi akibat skill yang tidak mumpuni,” papar Arya.

Melihat hal ini, Pertamina kemudian melakukan pemetaan potensi lokal terhadap UKM binaannya. Dari data yang dikumpulkan, diketahui bahwa beberapa UKM harus melakukan pivoting dan optimalisasi pasar di tengah kondisi pandemi. Contohnya adalah dengan mendorong mereka untuk memproduksi masker kain untuk memenuhi permintaan pasar terhadap masker yang naik tigggi.

Selain masker, Arya juga mengatakan optimalisasi terjadi pada UKM yang bergerak di produksi herbal. Optimalisasi ini dilakukan dengan mendukung pendanaan dan distribusi. Hasilnya periode bulan Maret hingga April 2020 lalu akumulasi omzet UKM binaan Pertamina tembus Rp 4,5 miliar dan pada bulan Juli 2020 tembus hingga Rp 7,5 miliar.

“Bahkan ada yang sampai hiring pegawai baru karena kekurangan tenaga. Artinya, optimalisasi ini berhasil juga memberikan dampak terhadap kondisi perekonomian nasiona,” kata Arya.

Dalam program-program optimalisasi dukungan terhadap UKM, Pertamina memiliki program peminjaman modal usaha dengan pinjaman maksimal 200 juta dengan jangka waktu pinjaman tiga tahun. Peminjaman modal ini diawasi dengan melakukan pendampingan. Tujuannya kembali pada pilar Berdikari, yaitu saat modal yang diberikan Pertamina dapat dimanfaatkan untuk membentuk ekonomi mandiri oleh masyarakat.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related