Upaya Pertamina Jaga Pasokan BBM di Tengah Pandemi

marketeers article
Bandung, Indonesia October 20, 2018: Indonesian Pertamina Gas Station. PERTAMINA is based in Jakarta and the worlds largest producer and exporter of Liquefied Natural Gas (LNG)

Selama masa pandemi virus corona, sektor industri migas mengalami penurunan volume permintaan BBM. Namun sebaliknya, permintan gas LPG mengalami peningkatan.

“Sejauh ini BBM itu turun, tapi kalau untuk LPG meningkat. Mungkin karena banyak orang beraktivitas dirumah,” ujar Taufan Enggar, Assistant Manager Fuel Supply & Distribution, PT. Pertamina (Persero).

Ditengah pemberlakuan PSBB dan anjuran work from home oleh pemerintah di sejumlah daerah untuk mencegah penularan COVID-19, Pertamina menjamin pasokan migas bagi kebutuhan industri maupun masyarakat akan tetap terjaga.

“Pertamina punya infrastruktur tersendiri, jadi untuk pasokan sebenarnya stabil. Pertamina memiliki beberapa Kilang BBM dan Terminal BBM di banyak daerah,” tambahnya.

Agar aktivitas bisnis dan masyarakat tidak terganggu, kegiatan operasional pendistribusian migas oleh Pertamina tetap berjalan normal dengan dukungan dari Pemerintah. Selanjutnya, Pertamina memberlakukan internal control (Protokol Pencegahan Covid-19) untuk tetap menjaga kesehatan dan keselamatan para pekerja yang masih melaksanakan kegiatan operasionalnya ditengah pandemi COVID-19.

“Dari sisi pemerintah ada kelonggaran, sehingga mobil-mobil tangki BBM yang melakukan distribusi tidak termasuk dalam kategori pembatasan di jalan. Sehingga pengiriman tetap berjalan lancar. Namun, dari sisi Pertamina sendiri menambah prosedur internal control untuk meminimalisir resiko,” kata Taufan.

Ia mencontohkan, Terminal BBM memberlakukan aturan screening dimana petugas khusus akan memastikan setiap mobil tangki yang masuk dalam keadaan steril. Selain itu, dilakukan juga pengecekan kondisi kesehatan pekerja melalui pengukuran tekanan darah dan temperatur suhu badan.

“Para pekerja akan di cek tekanan darah dan suhu badannya. Kami bekali juga dengan masker dan ketersediaan hand sanitizer. Dihimbau juga untuk lebih sering mencuci tangan dan diminta untuk mengikuti anjuran pemerintah melakukan physcial distancing. Jadi tidak disarankan berkumpul dan di fuel terminal juga disarankan untuk berjauh-jauhan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh Chrestella Carissa, Associate MarkPlus, Inc.

Related