Upaya Unilever Dorong Keadilan, Keberagaman dan Inklusi di Indonesia

marketeers article
Sumber: 123RF

Unilever Indonesia berupaya untuk mengajak anak muda untuk lebih toleran. Hal ini dilakukan melalui diskusi dengan lebih dari 700 milenial dan Gen Z, berkolaborasi dengan SETARA Institute. 

Diskusi ini turut mengupas rangkaian komitmen perusahaan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif, termasuk berbagai inisiatif yang melibatkan generasi muda sebagai motor penggerak perubahan. Berdasarkan data World Economic Forum berjudul Global Gender GAP Report 2022, Indonesia menempati peringkat ke 7 dari 100 negara ASEAN dalam hal indeks kesenjangan gender. 

Selain itu, menurut data Komnas Perempuan, sepanjang tahun 2022 terdapat 4.371 kasus yang diadukan, yang mana 79% merupakan kekerasan berbasis gender. Lalu, berdasarkan laporan Kemitraan Australia-Indonesia, Indonesia mengalami persoalan serius terkait dengan stigma seputar penyandang disabilitas, pendekatan berbasis karitas dan media terhadap mereka, serta tidak adanya data yang akurat mengenai penyandang disabilitas di Indonesia. 

Hal ini menjadi hambatan besar, sebab menghalangi dilakukannya advokasi berbasis bukti, kajian kebutuhan, hingga kebijakan mengenai hal tersebut.

BACA JUGA: Strategi Unilever Indonesia Dorong Pertumbuhan Tahun 2023

Tidak hanya itu, dalam catatan SETARA Institute, setidaknya terdapat 175 peristiwa dengan 333 tindakan pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) di Indonesia sepanjang tahun 2022. Angka ini meningkat dibandingkan temuan tahun lalu.

Menyikapi kondisi ini, Unilever Indonesia berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam merawat toleransi. Kristy Nelwan, Head of Communication sekaligus Chair of Equity, Diversity & Inclusion (ED&I)  Board Unilever Indonesia menerangkan perusahaan terus menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dan menghormati keragaman di masyarakat Indonesia. 

Hal tersebut tertuang dalam komitmen ED&I perusahaan yang diterapkan selalu di lingkungan kerja, dan melalui kampanye serta program perusahaan atau merek-merek dalam Unilever.

“Kami ingin turut berkontribusi pada berbagai upaya kolektif untuk mewujudkan budaya yang merangkul individu atau kelompok dengan latar belakang, kemampuan, serta perspektif yang berbeda atau kurang terwakil. Hal ini dilakukan agar kita semua dapat menegakkan keadilan, keberagaman, dan inklusi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari upaya merawat toleransi,” ucap Kristy.

BACA JUGA: Cara Unilever Indonesia Dorong Anak Muda Bawa Perubahan

Berbagai kemajuan telah dicapai Unilever Indonesia selama 2022 dan menjadi pijakan untuk melahirkan berbagai inisiatif baru, sembari menjalin kolaborasi lebih kuat dengan berbagai pihak yang memiliki misi sejalan untuk terus menghidupkan semangat toleransi di Indonesia. Salah satunya, dengan merangkul generasi muda yang faktanya makin peka dan mendukung upaya-upaya ED&I.

“Semangat generasi muda harus terus dipupuk agar toleransi dalam menyikapi kemajemukan akan terus menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Kami harap, diskusi ini akan melahirkan lebih banyak aksi nyata yang sejalan dengan langkah kami dalam mendorong ED&I demi dampak yang terus berlipat ganda,” tutur Kristy.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related