Urgensi Infrastruktur untuk Pembangunan Ekonomi

marketeers article
Construction engineer supervising work at building site

Indonesia saat ini menghadapi lima tantangan ketika ingin menjadi negara yang maju dan berkembang. Selain soal pemerataan pembangunan, ketahanan pangan dan energi, akses layanan keuangan, dan sumber daya manusia, Indonesia menghadapi tantangan terkait infrastruktur dan industri dasar.

Hal ini disampaikan oleh Ahmad Bambang, mantan Deputi Bidang Usaha Konstruksi, Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN dalam webinar Industry Rountable yang digelar MarkPlus, Inc., Selasa (12/5/2020).

“Peringkat daya saing infrastruktur Indonesia pada tahun 2014 ada di posisi 72. Pada tahun 2019, naik di posisi 53. Kenaikan ini dikarenakan infrastruktur mulai dimasukkan dalam prioritas program pemerintah yang mana infrastruktur sangat berpengaruh pada perekonomian,” ujar Ahmad Bambang.

Ahmad Bambang menambahkan, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu sembilan elemen penting yang akan mendukung Indonesia menjadi negara dengan perekonomian kuat pada tahun 2045. Menyitir pernyataan Presiden Joko Widodo, Ahmad mengatakan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia menjadi kombinasi yang baik untuk negara kuat secara ekonomi. Asalkan tidak terjadi turbulensi politik, pada tahun 2040-2045, Indonesia bakal menjadi empat besar negara terkuat di dunia.

“Kesiapan infrastruktur ini sangat penting mengingat perannya dalam membangun konektivitas di antara banyak hal sesuai dengan visi Presiden. Salah satunya konektivitas yang mendukung pariwisata yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia,” katanya.

Pembangunan infrastruktur masuk dalam program dan kegiatan prioritas pembangunan berkewilayahan periode 2020-2024. Program ini membutuhkan dana Rp 6,445 triliun dan mengharapkan peran swasta sebesar 42%, pemerintah 37%, dan BUMN 21%. “Kolaborasi dan kekompakan dari para pemain di industri ini sangat dibutuhkan,” pungkasnya.

    Related