Pandemi COVID-19 Berdampak pada Permintaan Smartphone

marketeers article
Multicultural friends group using smartphone at university college backyard break People hands addicted by mobile smart phone Technology concept with always connected millenials Bright filter

Pandemi virus corona tmenyebabkan pasar smartphone mengalami penurunan yang signifikan pada kuartal pertama tahun 2020. Menurut perusahaan analis, Counterpoint Research dan Canalys, penurunan jumlah pengiriman smartphone secara global mencapai angka 13% year on year.

Sedangkan IDC menyebutkan, pada kuartal pertama tahun 2020, total jumlah pengiriman smartphone hanya mencapai 276 juta unit, terendah sejak tahun 2014.

Penurunan permintaan ini terjadi karena adanya pemberlakuan lockdown di beberapa negara dan juga penutupan toko ritel di seluruh dunia yang mempengaruhi pasar dan minat konsumen dalam membeli smartphone.

“Pada bulan Februari, ketika virus corona terjadi di China, beberapa vendor khawatir bagaimana caranya memenuhi permintaan pasar global. Namun, pada bulan Maret, situasinya terbalik. Manufaktur smartphone telah pulih, tetapi di sisi lain separuh dunia mengalami lockdown, penjualan pun anjlok,” ujar Ben Stanton, analis senior Canalys dilansir dari The Verge.

Samsung, Huawei, dan Apple masih menjadi tiga vendor teratas yang bertahan saat masa pandemi. Menurut IDC, pangsa pasar Samsung berhasil mencapai 21,1% dan mengirimkan 58,3 juta smartphone pada kuartal pertama tahun 2020. Sedangkan Huawei berada pada peringkat kedua dengan pangsa pasar 17,8%.

Sementara itu, Apple memiliki pangsa pasar sebesar 13,3%. Namun, dalam hal pengiriman, merek ini berhasil mengirimkan 36,7 juta iPhone dan hanya mengalami penurunan 0,4% year-on-year. Serta, Xiaomi berada pada posisi keempat dan merebut 10% pangsa pasar global untuk pertama kalinya.

Masih belum dapat dipastikan kapan pasar smartphone akan pulih. Beberapa vendor berharap kuartal kedua akan menjadi puncak dari dampak virus corona.

“Di masa sulit seperti ini konsumen akan lebih berhati-hati dalam melakukan pengeluaran, termasuk pembelian smartphone,” ujar Nabila Popal, analis riset IDC.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related