Voila.id Wadahi Komunikasi Pecinta Jam Tangan Mewah di Voilatime
Voila.id menyadari ketika membicarakan jam tangan mewah, sejumlah koleksi dari Swiss masih menjadi pemain utamanya. Namun, untuk mendapatkan jam tangan yang berasal dari koleksi eksekutif, tidak mudah didapatkan.
Terlebih lagi, saat ini banyak replika dari jam tangan mewah yang membuat konsumen sulit memilah. Menyadari hal tersebut, platform multibrand voila.id menghadirkan voilatime yang merupakan media komunikasi agar pencinta jam tangan bisa mendapatkan produk yang berkualitas.
BACA JUGA: voilalux dari voila.id Jadi Wadah Informasi Khusus Produk Luxury Fashion
Jam tangan mewah terutama yang berasal dari Swiss telah terkenal mendunia. Menyadari hal ini, pemerintah Swiss bahkan membentuk federasi khusus untuk menerapkan kriteria ketat terkait label Swiss-Made.
Namun, voila.id melihat masih banyak pencinta jam tangan mewah yang sulit mendapatkan koleksi buatan Swiss. Bukan karena harga, tetapi daftar tunggu yang bisa bertahun-tahun lamanya.
BACA JUGA: Voila Bangun Pengalaman Omni untuk Penggemar Merek Mewah
Untuk membeli Rolex misalnya, peminatnya harus mendaftar terlebih dulu. Permasalahan ini pun makin rumit dengan barang imitasi yang membuat pencinta jam tangan mewah ini kesulitan.
Nah, lewat media komunikasi voilatime, voila.id berharap penggemar jam tangan mewah akan lebih mudah mendapatkan jam tangan mewah yang telah dikurasi dan dijamin keasliannya. Entah itu sebagai koleksi pribadi atau untuk tujuan investasi.
“Visi kami masih sama yaitu menjadi destinasi pecinta fesyen mewah di Indonesia. Tidak hanya tas, sepatu, dan pakaian. Kini kami merambah jam tangan mewah,” kata Zoey Rasjid, Head of Marketing and Communication voila.id dalam pernyataan resmi yang diterima Marketeers.
Setelah melihat koleksi jam tangan yang terdapat di voilatime, pelanggan bisa memesannya melalui situs atau aplikasi voila.id. Jika ingin mencoba langsung produknya, mereka dapat mengunjungi gerai.
Voila.id tak menutup kemungkinan untuk menghadirkan lebih banyak koleksi dari berbagai merek ternama ke depannya. Meski merek-merek asal Swiss masih menjadi primadona karena kualitasnya.
Editor: Ranto Rajagukguk