Volopay Siap Berkenspansi ke Indonesia Setelah Pendanaan Seri A

marketeers article

Startup pengelolaan transaksi keuangan asal Singapura, Volopay, mengumumkan pendanaan seri A sebesar US$ 29 juta. Dan, pendanaan ini rencananya akan digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis ke Indonesia.

Volopay berharap bisa menjawab permasalahan yang saat ini dihadapi usaha mikro kecil dan menengah (UKM) serta startup di Indonesia. Persoalan itu adalah tingginya biaya tukar mata uang serta minimnya platform yang bisa mengakses semua data transaksi.

“Saat ini, kami sedang membangun pusat kendali untuk perusahaan modern guna memenuhi seluruh kebutuhan manajemen keuangan. Kami memiliki visi untuk membuat platform pengelolaan keuangan terpadu untuk seluruh perusahan di seluruh dunia setelah ekspansi pasar kami di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan  Afrika,” tutur CEO Volopay Rajith Shaji.

Peluncuran Volopay di Indonesia sangat dinantikan dan krusial karena memiliki  potensi pertumbuhan pasar yang besar. CTO Volopay Rajesh Raikwar menuturkan bahwa peluang besar ini terlihat dari berbagai startup yang sukses menjadi unicorn di Tanah Air. 

Mencetak berbagai startup itu menciptakan dampak besar di ekonomi global dan ini baru menjadi awalnya saja. pertumbuhan tersebut membutuhkan sistem manajemen keuangan yang mudah dan  terukur; solusi itulah yang ingin diberikan oleh Volopay,” pungkas Rajesh.

Volopay membawa perubahan besar bagi sistem transaksi keuangan yang masih menggunakan cara tradisional, serta berambisi untuk menjadi solusi utama yang dapat dipakai untuk kebutuhan bisnis berskala global dengan berbagai kebutuhan. MIsalnya saja otomatisasi faktur, pembayaran tagihan, serta layanan akun bisnis antarmata uang yang mudah dan tanpa batas seperti yang dimiliki oleh bank tradisional. 

Volopay siap mengembangkan sayap di Indonesia dan berharap dapat menjadi solusi utama dalam membawa perubahan pada berbagai sektor bisnis modern, khususnya terkait pengelolaan keuangan. Ke depannya, Volopay juga berharap dapat membangun fondasi kuat di Indonesia guna menguasai seluruh pasar di wilayah Asia Pasifik.

Related