Wamendag: Kontribusi E-commerce Diperkirakan 3% terhadap PDB 2022

marketeers article
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga. Sumber gambar: Ralali.com

Industri perdagangan digital atau e-commerce diperkirakan mampu berkontribusi terhadap 2% hingga 3% produk domestik bruto (PDB) nasional. Besarnya transaksi yang terjadi pada platform digital diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan berharap industri e-commerce juga bisa menjadi penopang ekonomi yang saat ini dalam kondisi ketidakpastian. Bahkan, ancaman inflasi, resesi dan stagflasi semakin terlihat nyata di tahun depan.

“Kontribusi e-commerce terhadap PDB Indonesia diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar 2% hingga 3% pada 2022. Pelaku usaha khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) dapat mengambil kesempatan itu untuk saling bersinergi dalam menggairahkan dunia digital dengan mendukung perdagangan digital,” ujar Jerry melalui keterangannya, Jumat (29/7/2022).

Dengan kondisi ekonomi yang makin buruk, para pelaku usaha diminta untuk agresif dalam menghadirkan inovasi dalam berbisnis untuk keluar dalam tekanan. Adapun beberapa tekanan yang masih akan berdampak panjang di antaranya pandemi COVID-19 serta perang antara Rusia dan Ukraina.

“Para pelaku usaha tidak bisa hanya berada di dalam comfort zone, perlu melihat dan mengambil peluang untuk berekspansi digital menghadapi ancaman resesi global dengan memanfaatkan platform business to business (B2B) e-commerce,” ujarnya.

Sementara itu, Joseph Aditya selaku CEO & Founder dari Ralali Group menambahkan dengan ekosistem e-commerce B2B para pelaku UKM dapat memperluas jangkauan pasar. Termasuk pula menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya investor.

Dia mencontohkan dalam ekosistem yang dimiliki Ralali telah ada 600 ribu agen di seluruh Indonesia dengan 2 juta penggunanya. Ditambah lagi, ada 11 juta investor akan makin memberikan peluang bisnis bagi pelaku UKM.

“Kami menyiapkan tiga solusi utama yakni Ralali direct sebagai solusi bagi para brand owner dan pebisnis agar terhubung secara langsung dengan end customer melalui jaringan Agent dan Reseller Ralali yang tersebar di seluruh Indonesia. Ralali Tender merupakan solusi akses pasar bagi bisnis yang baru tumbuh untuk mendapatkan kesempatan project dari perusahaan yang lebih besar, dan Ralali Pavilion yakni kumpulan katalog bisnis untuk mempermudah pengguna dalam mencari kebutuhan bisnisnya mulai dari produk, jasa, franchise, lisensi kemitraan, serta katalog berdasarkan area dari lokal, regional hingga Internasional,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related