Waralaba adalah: Pengertian dan Perkembangannya di Indonesia

marketeers article
Berpeluang Terus Tumbuh, Waralaba RI Bisa Tembus Pasar Internasional. (FOTO: 123rf)

Waralaba adalah kata yang bagi sebagian orang, khususnya pengusaha tidak asing di telinga. Secara tidak sadar, skema bisnis waralaba atau yang kerap disebut franchise lazim dijumpai di semua tempat.

Secara umum, waralaba adalah konsep hubungan kerja yang memiliki kontrak khusus dari pemilik merek atau brand dengan mitranya atau penerima waralaba. Biasanya, model bisnis waralaba adalah pertukaran sejumlah uang dengan adanya perjanjian dalam waktu tertentu agar bisa menjalankan bisnis. 

BACA JUGA: Marketing adalah: Pengertian dan Fungsi yang Harus Diketahui Pemasar

Adapun tugasnya, yaitu menjualkan barang atau jasa dari pemilik merek kepada penerima waralaba dan pengelolaannya akan dipimpin langsung oleh si penerima waralaba. Sementara itu, penjelasan para ahli, Charles L Vaughn seorang ahli pemasaran menyebut pengertian waralaba adalah aktivitas pemasaran hingga distribusi dalam suatu perusahaan yang memberikan hak dalam menjalankan bisnis dengan tempat terhadap individu perusahaan yang relatif lebih kecil. 

Singkatnya, skema waralaba adalah model bisnis dari perusahaan atau pemilik merek waralaba ke pemasar bisnis sebagai bentuk perluasan atau ekspansi. Ahli pemasar lainnya, yaitu Dominique Voilemont mengartikan waralaba adalah merupakan hak khusus seseorang atau badan usaha kepada sebuah sistem bisnis menggunakan karakteristik khas dan usaha dalam rangka memasarkan barang maupun jasa yang sudah terbukti berhasil. 

BACA JUGA: Franchise adalah: Pengertian dan Istilah di Sekitarnya

Hal ini dapat dimanfaatkan atau dipakai pihak lain sesuai dengan perjanjian tertentu. Untuk pemberi waralaba dan penerimanya memiliki istilah khusus. 

Dari pemberi waralaba biasanya disebut sebagai franchisor. Biasanya, mereka berbentuk sebagai badan usaha maupun perorangan yang memberikan hak atas kekayaan intelektualnya hingga penemuan maupun karakteristik khas dari bisnis yang atau usaha yang dimiliki.

Sementara itu, penerima waralaba biasa disebut franchise. Mereka biasanya berupa pengusaha perorangan yang mendapatkan hak pakai kekayaan intelektual maupun penemuan dan karakteristik khas dari pemilik merek.

Perkembangan Waralaba di Indonesia

Pada awalnya, bisnis waralaba mulai dikenal di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1950-an yang dipopulerkan oleh Isaac Singer. Dia merupakan pembuat mesin jahit dengan merek singer. 

Setelah sukses menemukan teknologi mesin jahit, dia ingin meningkatkan penjualan mesin yang dibuatnya. Kendati demikian, dia menemukan banyak kegagalan dalam menjual mesin jahit secara langsung. 

Pada akhirnya, dia menawarkan kepada seseorang yang mau menggunakan mesin jahit karyanya. Kemudian, cara seperti ini justru membuahkan hasil yang sangat baik dan mendapatkan perhatian yang semua pengusaha. 

Alhasil, skema bisnis waralaba semakin dikenal dengan di kalangan masyarakat AS. Tak lama booming di Paman Sam, skema waralaba mulai dipopulerkan di Indonesia. 

Awalnya, skema waralaba diadopsi oleh industri otomotif melalui perjanjian lisensi. Setelah itu, sekitar tahun 1970-an waralaba mulai berganti menjadi pewaralaba dengan kemampuan hak produksinya sendiri.

Di Indonesia, waralaba sangat diminati dengan perkembangan dan pertumbuhannya yang sangat besar. Berdasarkan data Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), setiap tahun pertumbuhan industri waralaba sejalan dengan peningkatan ekonomi nasional. 

Atas dasar itu, pemerintah kemudian memberikan payung hukum terhadap bisnis waralaba. Ada berbagai aturan terkait dengan bisnis waralaba di antaranya seperti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2007 mengenai Waralaba. 

Kemudian, ada pula Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 71 tentang Penyelenggaraan Waralaba. Dalam kedua aturan tersebut, penyelenggaraan waralaba harus didasarkan pada perjanjian yang dibuat antara pihak yang memiliki kedudukan hukum yang setara dan terhadap mereka berlaku hukum Indonesia.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related