Waskita: Kami Lebih Paham Soal Budaya

marketeers article

Kehadiran Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menyita perhatian sebagian besar pelaku bisnis di kawasan Asia Tenggara. Namun, beberapa pemain melihat bahwa MEA tidak akan membawa perubahan yang signifikan di bisnisnya. Hal demikian yang dilihat oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai pemain di industri konstruksi.

“Untuk sektor konstruksi, sepertinya MEA tidak akan menjadi ancaman. Selama ini, kami sebagai para pemain sudah biasa melakukan persaingan yang keras, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” kata ujar M. Choliq, Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk kepada Marketeers.

Khusus untuk pasar Indonesia, Waskita Karya melihat kemampuan para kontraktor Indonesia jauh lebih tinggi dibanding kontraktor di kawasan ASEAN. “Kontraktor kami mampu memproduksi sebuah proyek dengan biaya semurah mungkin, dengan kualitas yang sesuai spesifikasi,” kata Choliq.

Di sini, para pemain asing memiliki kelemahan soal pendekatan sosial. Mereka tidak tahu bagaimana cara mengatur dan mendekati masyarakat. Jadi, perihal masalah sosial dan budaya, kontraktor lokal lebih unggul. Padahal, masalah sosial memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap tantangan yang harus dihadapi oleh para kontraktor. Tidak sedikit proyek terhenti cukup lama akibat permasalahan sosial yang belum selesai.

Related