Waspadai Ancaman Malware Berkedok Film-Film Nominasi Oscar

marketeers article

Dunia baru saja mendapat kabar yang paling ditunggu dari dunia perfilman. Pada ajang Academy Award ke-92, resmi menetapkan film Parasite asal Asia menjadi pemenang Piala Oscar 2020.  Namun di balik hingar-bingar acara tersebut, para pelaku kejahatan siber sibuk mengintai.

Singkatnya, film-film populer kerap menarik perhatian para pelaku kejahatan siber. Bahkan, hingga film terkenal yang mendapat nominasi Oscar juga menjadi taruhannya. Untuk lebih memahami bagaimana pelaku kejahatan siber mencoba memanfaatkan minat masyarakat pada karya film terkenal, para peneliti Kaspersky melihat ke dalam prevalensi penipuan dengan metode tersebut.

“Para pelaku kejahatan siber tidak akan terikat dengan tanggal pemutaran perdana film, karena mereka tidak akan mendistribusikan konten apapun melainkan data berbahaya. Namun, karena para aktor ancaman ini akan selalu memanfaatkan sebuah tren terkini, mereka akan bergantung pada permintaan pengguna dan ketersediaan file sesungguhnya,” kata Anton Ivanov, analis malware Kaspersky dalam rilisnya.

Faktanya, terdapat lebih dari 20 situs web phishing dan 925 file berbahaya yang terdeteksi dengan menyamar sebagai film yang menjadi nominasi dalam Academy Award (Oscar) tahun ini. Temuan menunjukkan bahwa mereka yang gemar menonton blockbuster terbaru, harus lebih waspada atas ancaman dalam bentuk phishing dan malware.

Selain web phising, ada pula akun Twitter yang menawarkan kesempatan kepada pengguna untuk menonton film yang dinominasikan secara gratis. Situs web phishing ini mengumpulkan data pengguna dan meminta mereka memenuhi berbagai syarat untuk mendapatkan akses ke film yang diinginkan.

Metode ini dapat bervariasi mulai dari mengambil survei dan berbagi rincian pribadi, untuk menginstal adware hingga meminta rincian kartu kredit. Selanjutnya, tentu saja, pengguna tidak mendapatkan konten apapun.

Peneliti Kaspersky membandingkan aktivitas berbahaya dengan nama nominasi film tersebut selama empat minggu pertama setelah pemutaran perdananya. Nyatanya, Joker menempati posisi pertama di antara banyak nama film yang digunakan. Sebagai film paling populer di kalangan pelaku kejahatan siber, Kaspersky menemukan sebanyak 304 file berbahaya yang dinamai sebagai Gothan Villain. Diikuti oleh 1917 yang berada di peringkat kedua dengan 215 file berbahaya. Menempati peringkat ketiga, The Irishman dengan 179 file berbahaya. Sejauh ini, sntuk film Korea Parasite tidak memiliki aktivitas berbahaya yang terkait dengannya.

Kaspersky juga mendalami apakah terdapat peningkatan signifikan dalam file berbahaya saat setelah peluncuran resmi film tersebut. Data di bawah menunjukkan bahwa sebagian besar file berbahaya mencuat ke permukaan setelah minggu ketiga atau keempat film resmi di rilis pada bioskop publik, meskipun beberapa didistribusikan bahkan sebelum pemutaran perdana.

Para ahli Kaspersky juga menganalisis ketersediaan film di platform streaming yang memungkinkan untuk memengaruhi pengguna mencari salinan ilegal di web. Caranya, dengan membandingkan aktivitas berbahaya setelah rilis awal di bioskop yang terbatas dengan rilis aktual di platform Netflix.

“Untuk menghindari penipuan dari para pelaku kejahatan siber, tetaplah berpegang dan berlangganan pada platform streaming resmi untuk memastikan Anda dapat menikmati malam yang menyenangkan di depan TV tanpa harus khawatir akan adanya ancaman,” pungkasnya.

    Related