Waspadai Bahaya Malware di Balik Nama Selebritis

marketeers article

Ancaman siber terus menghantui para netizen. Bahkan saat ini serangan siber bisa terjadi dengan menyusupi popularitas artis-artis ternama.

Riset McAfee menemukan bahwa banyak virus yang disusupi ke dalam konten-konten artis ternama. Nama-nama selebritis papan atas dunia seperti Blackpink, BTS, dan Selena Gomez merupakan sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan siber.

Daftar artis yang paling banyak ditelusuri merupakan peringatan bagi netizen Indonesia untuk lebih mewaspadai risiko hiburan gratis di ranah online. Konten mengenai artis populer dapat membuat netizen secara tidak sengaja mengklik tautan berbahaya. Pelaku kejahatan siber telah mengikuti tren ini dan melihat perilaku konsumen untuk mengembangkan strategi penipuan mereka.

“Penjahat siber dengan cepat memanfaatkan ketertarikan konsumen pada budaya selebriti, menipu semakin banyak pengguna untuk mengakses situs atau konten berbahaya untuk mendapatkan hiburan gratis,” kata Shashwat Khandelwal, Head of Southeast Asia Consumer McAfee.

Lagu-lagu dari Blackpink, Selena Gomez, dan EXO sudah tersedia di Spotify, Apple Music, serta Joox tetapi diselingi dengan iklan, kecuali jika diakses dengan langganan berbayar. Drama Korea yang dibintangi oleh aktor terkenal, Lee Min-ho, dapat ditonton di banyak platform termasuk Netflix, dengan langganan berbayar, atau VIU Indonesia yang gratis untuk streaming, tetapi membutuhkan koneksi internet dan ditambahkan iklan di videonya.

“Pengguna mungkin tidak sepenuhnya menyadari risiko mereka di internet, dan seberapa bahaya kejahatan siber ini terlebih dengan adanya pencurian data pribadi. Sangat penting bagi konsumen untuk belajar melindungi kehidupan digital mereka dari aktor kejahatan online dengan berpikir dua kali sebelum mengakses situs atau konten tertentu, terutama karena penjahat terus menerapkan praktik penipuan seperti situs palsu yang menawarkan konten gratis,” tambah Shashwat.

Dengan akses hiburan dan musik yang dibatasi oleh biaya berlangganan, orang Indonesia lebih memilih untuk mengunduh konten secara ilegal, sehingga berisiko menjadi korban kejahatan siber dan kehilangan informasi pribadi.

Sangat penting bagi semua orang untuk memahami bahwa hal tersebut dapat membuka diri terhadap kejahatan siber yang semakin cerdas, seperti virus atau malware di torrent atau unduhan bajakan yang dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar daripada biaya langganan platform resmi.

Related