Waspadai Latte Factor Ketika Berbelanja

marketeers article

Tawaran-tawaran diskon yang menarik kerap membuat konsumen kalap. Banyak yang terlalu asyik belanja hingga lupa memperhitungkan dana untuk kebutuhan esensial lainnya. Tidak hanya itu, momentum diskon juga mendorong pembelian barang yang tidak terlalu diperlukan.

“Memanfaatkan momen diskon ketika gelaran Harbolnas sah-sah saja, tapi kita tetap harus cerdas menyikapi diskon tersebut. Jangan sampai belanja berlebihan hingga tidak mempertimbangkan jumlah dana,” jelas Asoka Remadja, travel blogger dan influencer gaya hidup yang terkenal dengan serum tanaman #NoBrandPlant.

Selain perencanaan dana yang jebol, efek lain dari belanja daring tidak terkontrol adalah latte factor. Yaitu pengeluaran-pengeluaran receh yang jika dikumpulkan jumlahnya bisa sangat besar. Misalnya biaya transfer antar bank, biaya administrasi bank dan kartu kredit, biaya top-up dompet digital, ongkos kirim, dan lain sebagainya.

“Oleh karena itu saat belanja daring, baik sedang momen diskon atau tidak harus diperhatikan. Tidak hanya belanjanya yang bisa membuat perencanaan keuangan berantakan, tapi biaya esensial lainnya pun bisa merusak perencanaan keuangan,” kata Meta Lakhsmi Permata Dewi, Head of Investment Communication and Fund Development Allianz Life Indonesia.

Dalam mengontrol pembelanjaan, Meta memberikan empat langkah waspada. Pertama, buatlah daftar barang yang paling diinginkan. Hal ini dilakukan agar proses berbelanja fokus dan tidak mudah tergoda dengan barang lain.

Kedua, lakukan riset! Dalam berbelanja, riset dibutuhkan untuk mempelajari barang yang ditawarkan, promosi yang ditawarkan, waktu yang tepat untuk berbelanja, dan platform belanja mana yang memberikan penawaran terbaik.

Ketiga, manfaatkan kupon dan kode promo yang tersedia. Dalam hal ini, kupon dan kode promo sangat dibutuhkan untuk memangkas biaya latte factor.

Terakhir, selektif dalam mencari barang. Dengan demikian, konsumen tidak mudah tergoda untuk membeli barang lain yang sebelumnya tidak diinginkan atau bahkan tidak dibutuhkan.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related