WeChat Mulai Ramaikan e-Commerce, Apa Strateginya?

marketeers article
Sejak resmi beroperasi pada Februari 2013, WeChat mulai menawarkan servis lain di luar teks, gambar, suara, dan video. Aplikasi multiplatfrom asal Tiongkok itu kini mulai menghadirkan fitur penjualan online dengan menggandeng pelaku e-commerce.
 
Fitur dengan nama Official Account ini memberikan keuntungan bagi pelaku e-commerce untuk melakukan layanan pelanggan, promosi online, meningkatkan loyalitas pelanggan, hingga menggenjot transaksi digital. “Dengan demikian, pelaku e-commerce itu tak perlu menghabiskan waktu dan uang untuk membuat aplikasi dan mempromosikan bisnis mereka,” kata Chief Operating Officer MNC Tencent Bagus Binatoro dalam sebuah kesempatan.
 
Fitur Official Account pada dasarnya juga sempat diusung oleh aplikasi pesan sejenis di Indonesia, yaitu Line dan Kakao. Namun, Menurut WeChat, pihaknya memiliki keunggulan dari segi jumlah pengguna. Kendati demikian, lantaran terbentur aturan dari kantor pusat di Tiongkok, pihak WeChat Indonesia enggan buka-bukaan soal jumlah pengguna aktifnya sampai saat ini.
 
Namun, Chief Marketing Officer WeChat Indonesia Yovanita Cicilia memberikan gambaran bahwa WeChat sampai saat ini telah diunduh oleh 60% pengguna smartphone di Indonesia. Jika pernyataan itu benar, maka WeChat telah meraih setidaknya 36 juta subscriber dari 60 juta total pengguna ponsel cerdas di dalam negeri.
 
“Kami tidak bisa mengatakan kami berada di posisi berapa untuk aplikasi Over The Top (OTT) di Indonesia. Namun, jumlah pengguna kami mendekati pesaing terdekat kami, Line,” timpal Herwindra S. Budi, Brand Activation & PR Manager WeChat Indonesia.
 
Sebenarnya, fitur Official Account ini sudah dimiliki WeChat sejak tiga tahun lalu. Namun, pihaknya baru serius menggarap peluang tersebut awal tahun ini. Hingga saat ini, sudah ada 30 perusahaan maupun merek yang telah memiliki Official Account di WeChat. Dari jumlah itu, perusahaan e-commerce masih mendominasi, di antaranya Lazada, Group On, Elevenia, Rakuten, Belanja.com, dan MNC Shop. Ke depan, fitur ini tidak hanya bisa digunakan oleh pemain e-commerce besar, melainkan pula oleh pelaku usaha kecil menengah di Tanah Air.
 
“Kami akan terus edukasi konsumen bahwa WeChat memiliki fitur yang lebih dibandingkan sosial media yang lain. Kami ingin meberikan nilai lebih kepada WeChaters,” terangnya.
 
Alasan perusahaannya meluncurkan fitur tersebut, sambung Yovanita, tak lain fakta bahwa pengguna yang berusia 25-40 tahun mengambil porsi 40% dari total pengguna WeChat yang berada di rentan usia 15-60 tahun. “Artinya, kelompok usia tersebut sudah memiliki penghasilan. Dalam sebulan, minimal mereka melakukan sekali transaksi digital. Itulah mengapa mayoritas Official Account adalah e-commerce,” paparnya.
 
Di Indonesia, WeChat dioperasikan oleh PT MNC Tencent, perusahaan joint venture antara MNC Group dengan perusahaan Tiongkok Tencent. Secara global, pengguna aktif WeChat menembus angka 549 juta setiap bulan.

Related