WIR Group Masuk Daftar ‘Metaverse Companies to Watch in 2022’ Versi Majalah Forbes GE

marketeers article

Perusahaan teknologi Tanah Air WIR Group, berhasil mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional setelah berhasil masuk ke dalam daftar ‘Metaverse Companies to Watch in 2022’ versi majalah bisnis internasional Forbes GE. Masuknya WIR Group ke dalam daftar tersebut membuat perusahaan teknologi ini sejajar dengan Apple, Microsoft, dan Meta yang sama-sama berada di dalam daftar tersebut.

WIR Group merupakan perusahaan penyedia teknologi digital reality, berupa artificial intelligence, augmented reality dan virtual reality di Asia Tenggara. WIR yang merupakan singkatan dari We Indonesians Rock, Rise and Rule, beroperasi lebih dari 10 tahun dan memproduksi programming dan inovasi teknologi augmented reality ke lebih dari 20 negara. Perusahaan juga mendapat bimbingan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika serta kemitraan dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). 

CEO WIR Group Michael Budi mengatakan bahw WIR Group sangat beruntung karena bisa berkembang dengan bimbingan dua Kementerian di Indonesia. Hal ini membuat WIR Group bisa menciptakan inovasi baru yang relevan dan selaras dengan visi dan tujuan negara.

“Kami bangga bahwa WIR sebagai perusahaan Indonesia mendapatkan pengakuan internasional. Kami juga terus berkoordinasi dengan perusahaan untuk saling memutakhirkan perkembangan inovasi dan tentunya dari sisi regulasi,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.

Di samping itu, WIR Group diketahui telah mencatat banyak prestasi, di antaranya memiliki lima paten global dalam augmented reality dan terdaftar di nasional maupun PCT yang mencakup 153 negara. Berkat prestasinya ini WIR Group diminta oleh Kementerian Investasi/BKPM untuk ikut berpartisipasi mewakili Indonesia di World Economic Forum di Davos tahun 2019 dan 2020.

“Di forum internasional, kami diminta untuk membuka mata dunia bahwa potensi Indonesia bukan hanya di sektor perkebunan, pertambangan, pariwisata, dan manufakturing, tetapi juga di sektor digital dan teknologi-kreatif. Sektor digital dan teknologi-kreatif ini penting dalam pembentukan metaverse. Indonesia membuka kesempatan bagi investor mancanegara untuk membangun berbagai ‘pabrik’ komponen metaverse di negara ini,” ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlul Lahadalia.

Dunia Metaverse sejatinya merupakan semesta kolaboratif yang menggabungkan interaksi manusia dengan avatar serta berbagai produk dan layanan antara dunia nyata dengan dunia digital tanpa batas. Semua bisa berlangsung secara simultan dan paralel. Johnny melanjutkan, Metaverse lambat laun akan memengaruhi hidup orang banyak di Indonesia.

Metaverse ini walaupun merupakan semesta baru, tetapi akan memengaruhi hajat hidup orang banyak di Indonesia. Teknologi ini juga menggunakan sumber daya, konektivitas, dan semua elemen informatika di Indonesia.

“Dunia metaverse ini tidak terbatas, namun untuk menavigasi serta berinteraksi di dunia ini diperlukan cara-cara khusus. Kami turut serta membangun metaverse dengan keahlian kami dalam pengembangan augmented reality terkini yang bisa menjawab kebutuhan metaverse masa depan”, tutup Michael Budi. 

Related