WOM Finance Selamat dari Pandemi Lewat Proses Bisnis yang Tak Biasa

marketeers article
Djaja Suryanto Sutandar menerima The Best Industry Marketing Champion 2022, Multifinance Sector pada The 17th MarkPlus Conference 2023 di Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Kamis (8/12/2022). (Foto: Nugraha/Marketeers)

WOM Finance merespons kehadiran pandemi COVID-19 dengan keputusan-keputusan yang tidak umum diambil oleh pelaku industri pembiayaan kebanyakan. Hasilnya, perusahaan ini mampu bertahan dan terus tumbuh.

Bila dikilas balik, pandemi COVID-19 yang hadir pada awal tahun 2020 benar-benar penuh ketidakpastian dan memaksa para pelaku untuk bertindak cepat, adaptif, dan keluar dari kebiasaan. Keputusan-keputusan tidak biasa dan tinggi risiko menyelimuti proses pengambilan keputusan para petinggi perusahaan. Hal ini yang dilakukan oleh PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk atau WOM Finance.

“Pada awal tahun 2020 kami langsung stop jualan. Karena segmen kami menjadi segmen yang paling berpengaruh, mobilitas berkurang. Orang mau beli motor baru juga akan berpikir apakah mereka akan kena PHK di masa pandemi ini. Di luar sana pun, banyak yang pemain lain yang tidak stop namun hasilnya non performing loan (NPL) mereka naik,” jelas Djaja Suryanto Sutandar, President Director PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk.

BACA JUGA: Erick Thohir Luncurkan Program Pembiayaan ke Usaha Mikro

Di sisi lain, perusahaan sudah mulai juga mengadopsi penggunaan teknologi digital dalam operasional perusahaan, termasuk proses kerja jarak jauh hingga proses automasi. Antara tahun 2020-2021, WOM Finance mengembangkan proses akuisisi secara digital, menggunakan biometric.

Sistem ini langsung terhubung dengan Dukcapil untuk verifikasi keaslian data pemohon kredit. Dengan teknologi, proses bisnis menjadi lebih cepat. Selain pembiayaan kendaraan bermotor, Mobilku dan Motorku, WOM Finance juga punya pembiayaan emas, MASKu.

BACA JUGA: Penerapan Open Finance Masih Terkendala Sejumlah Masalah

Engine ini terus kami sempurnakan hingga menjadi salah satu keunggulan kami di industri. Bisa dibilang, di industri ini produknya tidak banyak beda. Untuk itu, proses bisnis yang terus kami kembangkan dan percepat sebagai andalan. Di sisi lain, kami juga melakukan sentralisasi operasional dan sentralisasi kredit yang proses adaptasinya terdorong oleh pandemi,” papar pria penerima The Best Industry Marketing Champion 2022, Multifinance Sector pada The 17th MarkPlus Conference 2023 di Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Kamis (8/12/2022) ini.

Tahun ini, lanjut Djaja, pembiayaan WOM Finance naik 10% dibanding tahun sebelumnya. Hinga akhir tahun, targetnya naik 11%-12%. Profit bisa naik lebih besar hingga 45% dibanding tahun sebelumnya atau sekitar Rp 200 miliar before tax. “Sejauh ini, 70% bisnis kami dari MotorKu dan MobiKU, 30% dari pembiayaan motor baru dan sumbangan MASKu sekitar 1-2%,” pungkasnya.

Related