WOW, Telkom Catat Kenaikan 12 Terabytes Data Setiap Bulan

marketeers article
Tingginya penetrasi internet dan berkembangnya Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) saat ini membuat big data menjadi sebuah tren yang menarik untuk diketahui. Pengelolaan dan analisis yang tepat terhadap big data diklaim mampu membuat perusahaan memenangkan persaingan. Bahkan, berdasarkan riset yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute (2014), big data merupakan salah satu dari 5 disruptive technologies yang akan mempengaruhi berbagai sektor industri, baik saat ini maupun masa yang akan mendatang. 
 
Project Director Probis Big Data Telkom Komang Budi Aryasa mengatakan bahwa melalui internet orang senantiasa terhubung kapan saja dan di mana saja. Bahkan saat ini, hanya dalam 1 detik, 22.574 Gygabyte data dipertukarkan di internet dari seluruh dunia. “Tentu saja pertukaran data tersebut didominasi oleh aplikasi media sosial dan selanjutnya baru disusul oleh aktvitas lain seperti chat, search engine, dan juga online shop,” kata Komang dalam seminar The Power of Big Data & Social Media Analytics di Jakarta, beberapa waktu lalu.
 
Tak kalah dengan tren global, saat ini Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia dalam hal pertumbuhan jumlah pengguna internet (internet world stat.com, 2014). Selain itu, Indonesia pun mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam hal jumlah big data.
 
Sebagai provider TIMES (Telecommunciation, Information, Media, and Edutainment Services) terbesar di Indonesia, lebih lanjut Komang menjelaskan saat ini Telkom Group mengelola 252 juta sumber data dari pelanggan Telkomsel, telepon, internet dan CRM. Dalam hal volume data, tak tanggung–tanggung Telkom mencatatkan pertumbuhan 12 Terabytes data setiap bulannya dalam bentuk yang sangat bervariasi, yaitu audio, billing, Web, Location, CRM dan social media.
 
Mengelola data tersebut tentu tidak mudah. Untuk mengubah data mentah yang sangat bervariasi menjadi informasi yang berguna, Komang menyampaikan ada 4 tahapan proses yang musti dilalui. Dimula dari descriptive analytics untuk mendapatkan hindsight, diagnostic analytics,  dan predictive analytics untuk mencari insight, dan prescriptive analytics untuk menemukan foresight.
 
“Untuk membantu keseluruhan proses tersebut, selain dukungan SDM yang handal, Telkom juga menggunakan berbagai aplikasi dan analytics software ter-update,” katanya.
 
Komang menyampaikan, perusahaan yang menggunakan big data akan mendapatkan keunggulan kinerja finansial yang lebih baik. Dengan adanya big data,  perusahaan dapat lebih cepat mengambil keputusan dan tepat dalam ekseskusi. 
 
 
Editor: Eko Adiwaluyo

Related