Xiaomi telah resmi mengumumkan XRING 01, chipset smartphone pertama yang sepenuhnya dikembangkan secara internal oleh perusahaan. Pengumuman ini disampaikan oleh CEO Xiaomi, Lei Jun, melalui akun Weibo-nya pada pertengahan Mei 2025.
Dirangkum dari Wccftech, Jumat (16/5/2025), chipset ini dijadwalkan akan diluncurkan secara resmi pada akhir Mei 2025, menandai langkah besar Xiaomi dalam mengurangi ketergantungan pada produsen chip pihak ketiga seperti Qualcomm dan MediaTek.
XRING 01 dirancang menggunakan arsitektur ARM dan diproduksi oleh TSMC dengan proses fabrikasi 4 nanometer. Chipset ini memiliki konfigurasi CPU 1+3+4, terdiri atas satu inti utama Cortex-X925 dengan kecepatan 3,2 GHz, tiga inti performa Cortex-A725 pada 2,5 GHz, dan empat inti efisiensi Cortex-A520 pada 2,0 GHz.
BACA JUGA: Sasar Segmen Pemula, Xiaomi Rilis Redmi A5 Seharga Rp 1 Jutaan
Untuk grafis, XRING 01 dilengkapi dengan GPU Imagination Technologies IMG DXT72 yang berjalan pada 1,3 GHz. Meskipun belum ada pengujian resmi, performa XRING 01 diperkirakan sebanding dengan Snapdragon 8 Gen 2 dan sedikit di bawah Snapdragon 8 Elite serta MediaTek Dimensity 9400.
Pengembangan XRING 01 melibatkan tim khusus yang terdiri dari sekitar 1.000 insinyur, dipimpin oleh Qin Muyun, mantan eksekutif senior Qualcomm. Langkah ini menunjukkan keseriusan Xiaomi dalam membangun ekosistem perangkat keras yang lebih terintegrasi dan mandiri, mengikuti jejak perusahaan seperti Apple, Google, dan Huawei yang telah lebih dulu mengembangkan chipset mereka sendiri.
BACA JUGA: Smart AC Xiaomi Bawa Misi Keberlanjutan Lewat Inovasi Hemat Energi
Chipset XRING 01 diperkirakan debut pada seri smartphone Xiaomi 15s, yang merupakan penyegaran dari lini Xiaomi 15. Meskipun spesifikasi lengkap perangkat tersebut belum diumumkan, penggunaan XRING 01 diharapkan dapat memberikan performa tinggi dan efisiensi daya yang lebih baik.
Langkah ini juga menjadi strategi Xiaomi untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok chip eksternal dan memperkuat posisi mereka di pasar smartphone premium.
Editor: Ranto Rajagukguk