Awal tahun 2021 ini, Zenius berhasil meraih pendanaan putaran Pra-Seri B dari Alpha JWC Ventures dan OpenSpace Ventures. Dua perusahaan modal ventura ini bergabung dengan investor sebelumnya seperti Northstar, Kinesys, dan BeeNext yang sebelumnya telah melakukan pendanaan Seri A di bulan Februari 2020. Meskipun begitu, jumlah pendanaan ini tidak diungkapkan.
“Zenius kami anggap sebagai perusahaan ed-tech yang paling menjanjikan sejauh ini. Mereka telah berjalan lebih dari satu dekade dan berhasil memperlihatkan rekam jejak lewat hasil pembelajaran yang memiliki dampak besar, serta berhasil menciptakan core business-nya sendiri melalui medium-medium pembelajaran baru. Hal ini menjadi diferensiasi Zenius dari ed-tech lain,” kata Ian Sikora, Direktur OpenSpace Ventures.
Sepanjang tahun 2020, Zenius memperlihatkan pertumbuhan yang kuat. Dari segi pendapatan, tumbuh lebih dari 70% pada semester kedua tahun 2020, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Zenius juga menggratiskan sebagian konten guna memperluas dampak pembelajaran daring. Di saat yang sama, Zenius mulai mengadopsi model bisnis freemium dan rebranding.
“Kami juga mencatat pertumbuhan pengguna lebih dari 10 kali lipat sejak peluncuran segmen live class pada bulan Maret 2020. Tingkat retensi pengguna Zenius pun di atas 90%. Hingga saat ini, pendapatan utama berasal dari segmen live class,” jelas Sabda PS, Chief Education Officer Zenius.
Saat ini, rata-rata kelas Zenius mendapatkan rating 4,9 dari 5 dengan jumlah kehadiran rata-rata mencapai 400 siswa. Zenius juga berhasil memecahkan rekor 10.000 pengguna dalam satu sesi matematika selama 60 menit pada tahun lalu.
Dikatakan oleh Rohan Monga, CEO Zenius, pendanaan ini akan menjadi langkah lanjutan Zenius untuk fokus membawa kompetensi Programme for International Student Assessment (PSA) ke tingkat global. Salah satunya dengan memperkuat fitur-fitur pembelajaran, juga dukungan terhadap tenaga pengajar di Indonesia. Selain itu, Zenius akan terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak guna mendukung perkembangan pendidikan di Indonesia.
Editor: Ramadhan Triwijanarko