Zipmex Beberkan Pergerakan Koin Kripto selama Maret 2022

marketeers article

Dalam jangka waktu yang relatif singkat, perkembangan pasar kripto di Tanah Air semakin menarik masyarakat. Hal ini dirangkum oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), jumlah investor kripto mencapai 12,4 juta per Februari 2022, dengan perdagangan aset kripto mencapai Rp 83,3 triliun. Sebagai salah satu pemain di dalamnya, Zipmex membeberkan rangkuman terkait pergerakan koin dan aset kripto lainnya di bulan Maret tahun ini.

Menurut Siska Lestari, Head of Growth Zipmex Indonesia bulan Maret dianggap sebagai bulan konsolidasi. Di sini, terjadi perpindahan aset kripto dari investor jangka pendek (short term holder) ke investor jangka panjang (long term holder). Perpindahan aset kripto ke long term holder ini didukung oleh fakta bahwa para investor besar (whale) terlihat masih melanjutkan akumulasi Bitcoin yang telah dimulai sejak 23 Januari lalu, yang direfleksikan oleh data Coinbase Premium Index.

Dibandingkan dengan periode Maret 2020 ketika pasar saham S&P berada pada titik terendahnya, Bitcoin telah mengalami kenaikan sebesar lebih dari 550% pada Maret 2022. Selain akumulasi whale dan meningkatnya jumlah long term holder, kenaikan ini didukung juga dengan data bahwa jumlah Bitcoin yang berada di bursa perdagangan tersentralisasi (exchange) mengalami titik terendahnya dalam tiga tahun terakhir.

Sementara pada Maret tahun ini, Bitcoin bergerak pada rentang harga US$ 37 ribu hingga US$ 47 ribu. Menariknya, titik harga US$ 47 ribu tersebut justru baru dicapai pada akhir bulan Maret. Hal yang sama juga terjadi pada Ethereum, yang bergerak pada rentang US$ 2.470 dan US$ 3.300 dengan level harga tertingginya US$3.300 yang juga terjadi pada akhir Maret ini.

Seiring dengan bangkitnya harga Bitcoin, beberapa aset kripto juga turut menorehkan capaian yang cukup menjanjikan yang diimbangi dengan kenaikan harga secara signifikan. Contohnya adalah Axie Infinity (AXS), Loopring (LRC), dan Ethereum Classic (ETC) yang sempat menorehkan kenaikan harga hingga sekitar 60% pada akhir Maret lalu sebelum kemudian mengalami koreksi minor. 

Selain itu, dapat dilihat juga bahwa aset kripto second liner atau aset kripto menengah lainnya seperti Zilliqa, Holo, Convex, Apecoin, Vechain, Filecoin, dan Internet Computer (ICP) juga mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Zilliqa misalnya, memimpin dengan menorehkan kenaikan sebesar lebih dari 150% setelah mengumumkan bahwa Metapolis, sebuah platform Metaverse as a service (MaaS) Zilliqa akan bekerja sama dengan Agora.

Siska menegaskan, pasar kripto memang berkembang pesat dalam waktu yang relatif singkat. Namun, ada baiknya untuk terus belajar dan memperhatikan apa yang terjadi di pasar dengan volatilitas tinggi ini. Sebisa mungkin, hindari perilaku fear of missing out (FOMO) hanya karena suatu tren koin sedang naik atau turun.

“Pastikan juga untuk memilih
platform exchange kripto yang terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Kami akan terus berupaya memberikan edukasi kepada investor kripto melalui peluncuran audiobook playlist Crypto 101, podcast, dan berbagai artikel edukatif.” pungkas Siska.

Aset kripto memang memiliki volatilitas yang cukup tinggi. Sebab itu, penting untuk memperhatikan perkembangan dinamika pasar. Salah satunya dengan melihat top gainer yang merupakan koin yang mengalami peningkatan harga paling tinggi dalam satu hari perdagangan. Perhatikan juga top loser yang merupakan koin yang mengalami penurunan harga paling tinggi pada hari perdagangan dari aset kripto di pasar.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related