3 Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Bertahan dari Gelombang PHK

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali menjadi momok pada tahun 2025. Bahkan, data menunjukkan bahwa bulan Februari menjadi waktu dengan jumlah PHK tertinggi sejak masa pandemi COVID-19.

Ketidakpastian ini membuat banyak orang mulai memikirkan kembali rencana karier dan kondisi keuangan mereka. Meski Anda tak bisa menghindari keputusan perusahaan untuk melakukan efisiensi, penting untuk mempersiapkan diri agar tetap bertahan di tengah gelombang PHK.

Forbes menyebut sedikitnya ada tiga keterampilan yang perlu Anda kuasai agar bisa bertahan di tengah ketidakpastian dunia kerja, yakni sebagai berikut:

BACA JUGA: Makin Dibutuhkan di Dunia Kerja, Ini Tips Kuasai Bahasa Mandarin

Personal Branding

Personal branding merupakan cara Anda membentuk citra profesional yang kuat, terlihat, dan terpercaya di mata rekan kerja, perekrut, maupun perusahaan. Di era digital, siapa diri Anda dan apa yang bisa Anda tawarkan harus jelas, bahkan sebelum seseorang melihat curiculum vitae (CV) Anda.

Membangun personal branding bukan sekadar soal tampilan atau gaya berbicara, tapi tentang menunjukkan kompetensi melalui kehadiran aktif di platform profesional seperti LinkedIn. Ketika personal branding Anda kuat, Anda lebih mudah dilirik untuk peluang baru.

Berjejaring secara Strategis

Memiliki banyak koneksi di media sosial profesional saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan interaksi yang bermakna. Networking yang efektif adalah kemampuan untuk menjalin hubungan yang bermakna dengan orang-orang berpengaruh, bukan sekadar basa-basi.

BACA JUGA: 3 Cara Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Faktanya, sekitar 70% lowongan kerja tidak dipublikasikan secara terbuka, melainkan terisi melalui referensi atau jaringan internal. Maka dari itu, membangun relasi yang kuat bisa menjadi pintu masuk menuju peluang yang tak terlihat publik.

Menciptakan Sumber Penghasilan Alternatif

Ketergantungan pada satu sumber pendapatan adalah risiko besar di tengah situasi pasar kerja yang tak menentu. Anda perlu mulai mengubah keahlian sebagai aset yang bisa menghasilkan lebih dari satu jenis penghasilan, seperti menjual produk digital atau membuka jasa tertentu.

Diversifikasi penghasilan tidak hanya memberi Anda cadangan finansial jika terjadi PHK, tetapi juga membuka peluang untuk lebih leluasa memilih karier yang benar-benar sesuai dengan tujuan dan nilai pribadi Anda.

Editor: Tri Kurnia Yunianto

Related

award
SPSAwArDS