4 Strategi Digital Transformation, Bisnis Makin Lincah dan Adaptif!

marketeers article
digital transformation | sumber: 123rf

Digital transformation menjadi salah satu pertimbangan perusahaan untuk dapat terus bertahan di tengah badai disrupsi karena adanya digitalisasi dan teknologi tinggi. Banyak perusahaan mungkin terseok-seok karena tak sanggup mengikuti berbagai perubahan dan transformasi yang terjadi. 

Hal ini bisa terjadi karena biaya, model bisnis, struktur perusahaan, hingga fixed mindset dari para karyawan. Oleh karena itu, perusahaan yang terus eksis adalah perusahaan yang mampu resisten terhadap berbagai dinamika pasar dan ekosistem bisnis. 

Berikut empat strategi digital transformation yang dilansir dari penelitian Airwallex:

1. Terapkan embedded finance

Banyak bisnis yang mulai membangun ekosistem bisnisnya dengan membuat produk keuangan yang menguntungkan bagi bisnis itu sendiri, sekaligus pelanggan. Sebagai contoh, startup transportasi, seperti Gojek dan Grab yang memiliki produk keuangan yaitu Gopay dan OVO. 

Ekosistem ini sangat membantu pelanggan untuk dapat membayar perjalanan mereka tanpa perlu uang tunai. Pembayaran menjadi lebih efisien karena cashless dan antiribet.

BACA JUGA: Digital Mindset: Karyawan Harus Bersiap Hadapi Transformasi Digital

2. Optimalkan pengalaman pembayaran 

Saat ini, jenis pembayaran pun semakin beragam dan dipermudah oleh para pebisnis. Tujuan dari transportasi digital ini, yaitu satu memberikan pengalaman pembayaran yang jauh lebih mudah dan memuaskan.

Kepuasan pelanggan saat dalam proses pembelian produk akan sangat menentukan apakah pelanggan akan kembali membeli dan menjadi loyal atau malah berpaling dan meninggalkan. Perilaku pelanggan saat ini mementingkan efisiensi, kecepatan, dan kepraktisan. 

Metode pembayaran apa yang Anda tawarkan akan menjadi bahan pertimbangan penting bagi pelanggan Anda. Berdasarkan penelitian pada tahun 2022, dompet digital yang sering disebut e-money menjadi salah satu metode pembayaran yang paling banyak digunakan pada saat berbelanja di e-commerce, yaitu sebesar 49% dan sisanya kartu kredit dan debit masing-masing 20% dan 12%.

Pelaku bisnis juga penting untuk dapat mengenali bagaimana perilaku pembayaran para calon pelanggannya sehingga dapat menyediakan metode pembayaran yang jauh lebih tepat dan sesuai preferensi.

3. Maksimalkan penggunaan software terintegrasi

Dalam digital transformation, penggunaan software yang terintegrasi berbasis cloud menjadi alat yang semakin penting untuk dilakukan. Sistem ini menyediakan database, data analytics, dan data intelligence yang advance.

Berdasarkan survei penelitian PwC pada tahun 2023 mengungkapkan 78% eksekutif bisnis telah mengadopsi teknologi software berbasis cloud ini pada sebagian besar atau seluruh bagian bisnis. Transportasi digital melalui software ini mampu meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan, baik produk, layanan, operasional, pemasaran, dan lainnya.

BACA JUGA: Inovasi vs Invensi vs Kreativitas: Gagasan Anda Masuk Kategori Apa?

4. Otomatisasi operasional

Dalam operasional perusahaan, tugas biasa yang bersifat repetitif atau berulang menghabiskan sumber daya yang jika diakumulasikan ternyata mendorong biaya yang sangat besar. Otomatisasi pekerjaan mudah adalah kunci dari digital transformation, terutama dalam memanfaatkan artificial intelligence (AI).

Menurut survei yang dilakukan McKinsey, 41% perusahaan manajemen rantai pasok dan 32% perusahaan manufaktur telah melaporkan terjadi penurunan biaya secara keseluruhan hingga mencapai angka 10% setelah menerapkan teknologi AI. Angka ini sangat fantastis dan luar biasa, bukan? 

Otomatisasi dalam digital transformation menjadi peluang besar yang begitu eksotis untuk bisa dicoba oleh para pebisnis. Itulah empat strategi digital transformation yang bisa Anda lakukan. 

Hal yang perlu diingat dan dijadikan bahan pertimbangan adalah investasi awal yang terlihat sangat besar. Namun, jika Anda telah berkomitmen dan memahami bagaimana transformasi digital bekerja, maka imbalan yang perusahaan Anda dapatkan akan jauh lebih bernilai dan berharga.

Pada awal mungkin memang akan terasa membebani perusahaan. Penciptaan produk keuangan, otomatisasi, dan penerapan software tentu memerlukan biaya besar, namun jika berhasil, seluruh investasi Anda akan terbayarkan secara lunas.

Anda hanya perlu melakukan perencanaan yang matang, memperhitungkan biaya, dan mengevaluasi kinerja dari setiap strategi digital transformation yang Anda dan tim telah lakukan. 

BACA JUGA: Inovasi adalah Kunci Bisnis Berkelanjutan dan Tetap Eksis di Era Kekinian

Editor: Ranto Rajagukguk

Related