5 Growth Strategy dalam Teori Jobs to Be Done, Perusahaan Kejar Apa?

marketeers article
growth strategy dalam teori Jobs to be Done | sumber: 123rf

Kesuksesan dari pertumbuhan pasar dapat dicapai dengan melakukan growth strategy sebagai langkah untuk penetrasi pasar dan mengejar keuntungan dalam jangka panjang. Begitu juga dengan konsep Jobs to be Done yang dikembangkan oleh Tony Ulwick pada tahun 1990 yang juga menawarkan growth strategy. 

Konsep ini menekankan pada penciptaan produk yang berfokus pada kebutuhan pelanggan, sehingga growth strategy yang dilakukan dapat dengan mudah diprediksi dan minim risiko untuk dapat meningkatkan market share.

Dengan begitu, inovasi yang cenderung disruptif dapat diimplementasikan dengan lebih prediktif melalui konsep Jobs to be Done. Untuk memahaminya lebih dalam, berikut lima Jobs to be Done Growth Strategy yang Marketeers lansir dari buku “Jobs to be Done” karya Tony Ulwick.

1. Differentiated growth strategy

Perusahaan Anda mungkin akan mencoba strategi yang satu ini ketika Anda menemukan sebuah populasi saat kebutuhan dari sekelompok orang tersebut belum dapat terlayani dengan baik. Melihat peluang tersebut, Anda menargetkan mereka dengan menawarkan suatu produk atau layanan baru yang dapat menyelesaikan pekerjaan mereka atau Jobs to be Done mereka dengan lebih baik. 

Meski demikian, karena produk Anda yang kemungkinan adalah satu-satunya, konsekuensi yang harus pelanggan terima adalah harga yang jauh lebih tinggi.  Contoh produk yang demikian adalah Iphone 2G yang pada masanya internet menjadi sesuatu yang mewah, Kopi Nespresso sekaligus dengan mesin espresso yang mahal, bahan pangan organik tanpa pestisida, hingga mobil sport BMW yang diincar untuk status sosial.

BACA JUGA: Empathy Map: Human-Centered Design, Lebih Dekat dengan Pelanggan

2. Dominant growth strategy

Anda bisa menggunakan strategi dominan ini ketika Anda ingin menargetkan seluruh segmen yang ada di pasar dengan produk atau layanan baru. Produk atau layanan yang ditawarkan dapat menyelesaikan Jobs to be Done pelanggan dengan jauh lebih baik sekaligus lebih murah.

Beberapa contoh produknya adalah layanan Google Search yang gratis atau Netflix streaming video yang membuat orang bisa menonton apa saja sepuasnya hanya dengan sekali bayar saja.

3. Disruptive growth strategy

Strategi disruptif dapat Anda lakukan dengan menyasar segmen konsumen yang sebelumnya telah terlayani dengan sangat baik oleh produk yang telah berkembang lama di pasar. Namun, Anda berusaha untuk menjadi pengganggu agar dapat diterima dalam persaingan pasar dengan menawarkan produk yang jauh lebih murah dari yang ada. 

Strategi ini membantu menyelesaikan Jobs to be Done pelanggan dengan menyentuh sensitivitas harga yang umumnya dimiliki konsumen. Salah satu contohnya adalah platform belajar online Coursera yang bisa dibilang jauh lebih terjangkau dibanding harus berkuliah di universitas, bahkan jauh lebih efisien dari segi waktu. 

Selain itu, Google Docs juga muncul untuk menyaingi Microsoft Word dengan berbagai keunggulan yang memudahkan penggunanya, mulai dari fitur real-time, auto-save, dan collaborator dengan gratis.

BACA JUGA: 5 Tips Membangun Customer-centric, Pelanggan Tak Lagi Kecewa

4. Strategi discrete

Growth strategy yang satu ini umumnya dilakukan brand dengan menyasar target pasar tertentu yang sifatnya “terbatas”, baik dari segi emosional, hukum, geografi, dan lainnya. Jobs to be Done ini diselesaikan dengan cara memberikan kualitas produk yang mungkin jauh lebih rendah, namun dengan harga yang lebih mahal. 

Meski demikian, pelanggan akan tetap membutuhkan produk tersebut. Misalnya, minuman dan makanan yang dijual di bandara akan memiliki harga yang lebih tinggi berkali lipat dibanding di luar bandara. 

5. Strategi mempertahankan

Growth strategy ini dilakukan ketika perusahaan Anda mencoba untuk menawarkan produk atau layanan baru dengan sedikit lebih baik atau sedikit lebih murah dari produk kompetitor lainnya. Contoh dari produk strategi sustaining ini cukuplah banyak dan bisa Anda identifikasi dengan mudah di pasar. 

Berikut matriks dari Jobs to be Done Growth Strategy yang dapat membantu Anda lebih memahami penjelasan di atas.

growth strategy matrix dalam teori Jobs to be Done
growth strategy matrix dalam teori Jobs to be Done | sumber: buku Jobs to be Done karya Tony Ulwick

Kesimpulannya, teori Growth Strategy dengan pendekatan Jobs to be Done ini dapat membantu dalam menyusun product planning.

Jika Anda seorang product planner, marketer, product developer, atau engineer, cobalah untuk terlebih dahulu membuat growth strategy dari sebuah produk atau layanan yang dapat memenangkan perusahaan Anda di tengah persaingan. 

BACA JUGA: 4 Tips Lakukan Diversifikasi Produk, Jadikan Produk Juara di Pasar

Editor: Ranto Rajagukguk

    Related