Meskipun dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Sergey Brin tak lantas hidup boros. Co-Founder Google yang kekayaannya mencapai hampir US$ 126 miliar ini justru menerapkan beberapa kebiasaan hemat yang bisa ditiru siapa saja, sekalipun yang jauh dari status miliarder.
Di balik kehidupan mewah Brin, sang miliarder masih memegang prinsip hidup sederhana yang dibentuk sejak kecil. Dalam wawancara dengan Moment Magazine, ia pun mengungkapkan lima kebiasaan hemat yang terus ia terapkan hingga kini, yakni sebagai berikut:
BACA JUGA: Tak Lagi Relevan, Hentikan 5 Kebiasaan Hemat Ini di Tahun 2025
Bahagia Tanpa Harus Memiliki Banyak Barang
Berbeda dengan banyak miliarder lain yang kerap mengoleksi barang-barang mewah, Brin justru merasa cukup dengan hidup yang sederhana. Ia mengaku dididik oleh orang tuanya untuk tidak menggantungkan kebahagiaan pada kepemilikan materi. Filosofi ini membuatnya tak mudah tergoda untuk membeli sesuatu hanya demi gengsi.
Tidak Suka Membuang Makanan
Brin mengaku selalu berusaha menghabiskan makanannya agar tidak terbuang sia-sia. Kebiasaan ini, meskipun sederhana, menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap sumber daya dan penghematan yang bisa dilakukan dari hal kecil seperti tidak menyisakan makanan.
Tetap Melihat Harga saat Berbelanja
Kendati secara finansial tak perlu memikirkan harga barang, Brin tetap membiasakan diri untuk memperhatikan label harga saat berbelanja. Ini menunjukkan bahwa ia tetap menghargai nilai uang dan tidak asal menghamburkan kekayaan yang dimilikinya.
BACA JUGA: Hindari 7 Kebiasaan Hemat Ini karena Bisa Bikin Rugi
Belanja di Toko Grosir
Brin diketahui sering berbelanja di Costco, toko grosir dengan sistem keanggotaan yang dikenal hemat. Ia bahkan menghadiahkan keanggotaan Costco kepada orang tuanya dan mengajarkan mereka cara berbelanja hemat di sana.
Memasak Sendiri
Sebelum kuliah, Brin memutuskan untuk belajar memasak dan masih ia praktikkan hingga sekarang. Dengan memasak sendiri, Brin bukan hanya menjaga pola makan, tapi sekaligus juga menghemat pengeluaran.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz