AFMGM Kembali Digelar untuk Membahas Stabilitas Ekonomi ASEAN

marketeers article
Ilustrasi bendera ASEAN. (FOTO: 123RF)

ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) pertama tahun ini telah digelar Maret lalu. Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di ASEAN kedua pun digelar bulan ini.

Iss Savitri Hafid, Direktur Departemen Internasional Bank Indonesia mengatakan pertemuan AFMGM kedua yang juga akan menjadi pertemuan penutup pada 2023 ini akan menegaskan perwujudan komitmen dan kolaborasi untuk menjaga stabilitas ekonomi kawasan.

“Pertemuan AFMGM ini dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari sembilan negara ASEAN yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Demokratik Rakyat Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam,” kata Iss Savitri Hafid dikutip dari website Bank Indonesia, Selasa (22/8/2023).

Selain itu, sesuai dengan ASEAN Leaders’ Statement on the Application of Timor-Leste for ASEAN Membership in November 2022, ASEAN turut mengundang Timor-Leste untuk berpartisipasi sebagai pengamat dalam rangkaian pertemuan ini. 

Rangkaian pertemuan yang digelar pada 22 hingga 25 Agustus 2023 ini juga akan dihadiri perwakilan dari enam organisasi internasional, yaitu Asian Development Bank (ADB), ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), International Monetary Fund (IMF), Financial Stability Board (FSB), Bank for International Settlements (BIS), and World Bank (WB) serta mitra strategis yaitu Australia dan European Union (EU).

BACA JUGA:  Ada 70 Juta UKM di ASEAN, Tingkat Ekspor Hanya 18%

“Pertemuan AFMGM kali ini bertujuan untuk memantau dan memperbarui perkembangan capaian-capaian dalam priority economic deliverables (PED) dan untuk mendiskusikan isu-isu terkini yang menjadi perhatian utama bagi negara-negara anggota ASEAN,” ujar dia.

Pertemuan ini akan fokus pada beberapa agenda utama, seperti global economic update and risks, regional economic outlook and challenges, serta policy dialogue yang berfokus pada isu pembiayaan infrastruktur dan mendorong pembiayaan berkelanjutan. 

Rangkaian pertemuan AFMGM juga diharapkan dapat menghasilkan joint ministerial statement (JMS) yang mencatat perkembangan berbagai inisiatif, kesepakatan bersama, serta arahan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral. Arahan itu sendiri berkaitan dengan rencana aksi dan tindak lanjut atas berbagai agenda kerja sama yang dibahas pada forum kerja sama keuangan ASEAN.

BACA JUGA:  Total Transaksi Pameran UKM Bank Indonesia Capai Rp 207 Miliar

Adapun PED di bawah kerangka kerja sama sektor keuangan terdiri atas dorongan pemulihan dan memastikan stabilitas dan ketahanan keuangan dan ekonomi atau recovery-rebuilding dan memajukan konektivitas pembayaran.

Selain itu, PED yang dibahas juga meliputi dorongan literasi dan inklusi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif atau digital economy dan mempromosikan pembiayaan transisi untuk mendukung keuangan berkelanjutan dan ekonomi hijau atau sustainability.

Menurutnya, hasil diskusi dari agenda-agenda pertemuan AFMGM ke-2 akan diwujudkan dalam upaya kerja sama antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi di kawasan ASEAN melalui koordinasi kebijakan dan pertukaran informasi.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related