Seiring dengan perkembangan teknologi, pekerjaan di bidang desain tidak luput dari perubahan besar. Banyak tugas teknis yang dulunya hanya bisa dilakukan manusia, kini dapat diselesaikan dengan cepat oleh kecerdasan buatan (AI).
Meski begitu, ada satu hal yang belum bisa digantikan oleh mesin: kemampuan berinteraksi dan bekerja dengan sesama manusia. Kemampuan teknis memang penting, tetapi untuk membangun karier jangka panjang sebagai desainer, soft skills justru menjadi penentu utama.
Melansir Yahoo Life, berikut lima soft skills yang sebaiknya dikuasai desainer agar tidak mudah tergantikan oleh AI:
BACA JUGA: 3 Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Bertahan dari Gelombang PHK
Mampu Beradaptasi dengan Cepat
Perubahan adalah hal yang pasti, entah itu berupa alat-alat baru yang terus bermunculan, tren berganti dengan cepat, dan kebutuhan klien pun makin beragam. Karena itu, kemampuan untuk beradaptasi menjadi sangat penting.
Kian fleksibel seorang desainer, makin besar peluangnya untuk tetap relevan. Desainer yang mampu mengikuti perkembangan zaman akan lebih mudah bertahan.
Caranya bisa dimulai dengan terus belajar, mencoba teknologi baru, serta mengikuti informasi terbaru dari komunitas desain atau media sosial.
Komunikasi yang Jelas
Kemampuan teknis saja tidak cukup jika desainer tidak bisa menjelaskan ide atau menerima masukan dengan baik. Komunikasi yang baik sangat penting agar proyek berjalan lancar dan hasil akhir sesuai harapan klien.
Komunikasi ini mencakup banyak hal, mulai dari menyampaikan ide dengan jelas, menjelaskan alasan di balik desain, hingga menetapkan batas waktu kerja dan cara memberikan umpan balik. Makin jelas dan profesional cara berkomunikasi, kian besar kepercayaan yang akan diberikan oleh klien.
Tangguh dalam Menghadapi Kritik
Tidak semua hasil desain langsung diterima oleh klien. Kadang ada revisi, atau bahkan penolakan total. Pada saat seperti ini, penting bagi desainer untuk memiliki ketahanan mental.
Seorang desainer harus bisa membedakan antara kritik terhadap karya dan penilaian terhadap dirinya secara pribadi. Kritik seharusnya dilihat sebagai bagian dari proses, bukan sebagai serangan.
Dengan sikap yang tenang dan terbuka, desainer bisa memperbaiki hasil kerja tanpa kehilangan semangat.
BACA JUGA: Makin Dibutuhkan di Dunia Kerja, Ini Tips Kuasai Bahasa Mandarin
Mampu Bekerja Sama dengan Baik
Meskipun banyak desainer yang bekerja secara mandiri, kenyataannya desain jarang dikerjakan sendirian. Dalam satu proyek, desainer sering berinteraksi dengan klien, tim pemasaran, developer, atau pihak percetakan.
Kerja sama yang baik membutuhkan empati, kesabaran, dan kemampuan memahami sudut pandang orang lain. Dengan menjalin komunikasi yang positif dan saling menghargai, proyek bisa selesai dengan hasil yang lebih baik dan suasana kerja yang nyaman.
Percaya Diri dan Tahu Nilai Diri Sendiri
Satu hal penting yang sering diabaikan adalah kepercayaan diri. Seorang desainer perlu tahu bahwa karyanya memiliki nilai, sehingga ia berhak menentukan harga serta batasan kerja yang sehat.
Misalnya, tidak ragu menolak permintaan yang tidak masuk akal, atau mempertahankan tarif yang sesuai dengan tingkat keahlian. Desainer yang percaya diri akan lebih dihargai dan berani mencoba ide-ide baru.
Editor: Ranto Rajagukguk