Pandemi telah membawa perubahan besar pada dunia kerja, termasuk popularitas sistem kerja jarak jauh atau remote work. Namun, seiring waktu, perusahaan mulai menyesuaikan ulang kebijakan mereka, tak terkecuali mengharuskan sebagian karyawan kembali ke kantor.
Survei Global Benefit Attitudes dari WTW mencatat bahwa fleksibilitas kerja masih jadi dambaan karyawan, bahkan 53% di antaranya menyatakan akan mencari pekerjaan baru jika perusahaan memberlakukan kebijakan kembali ke kantor penuh waktu.
Sementara itu, sudah banyak perusahaan yang mulai menerapkan kebijakan yang mewajibkan karyawan untuk hadir di kantor. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa interaksi langsung dapat meningkatkan keterlibatan tim dan produktivitas melalui kolaborasi tatap muka.
BACA JUGA: 3 Budaya Kerja ala Gen Z Ini Diprediksi Jadi Tren Tahun 2025
Lantas, apakah remote working masih akan bertahan pada tahun 2025?
Prediksi untuk Tahun 2025
Kepada Forbes, CEO Cloudbrink, Prakash Mana, memprediksi bahwa konsep kerja dari mana saja akan terus bertahan hingga tahun 2025 dan seterusnya. Hal ini karena Gen Z, yang dikenal sebagai generasi pertama yang sepenuhnya digital, mulai mendominasi angkatan kerja.
Kehadiran Gen Z, mau tak mau, mendorong perusahaan untuk lebih adaptif terhadap kebutuhan fleksibilitas.
Selain itu, teknologi konektivitas jarak jauh kini telah mampu menyaingi lingkungan kerja di kantor, baik dari segi kecepatan maupun keamanan.
BACA JUGA: Strategi Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif
Tak berbeda jauh, CEO Betterworks, Doug Dennerline, yakin bahwa hybrid work akan menjadi standar baru. Menurutnya, kebijakan yang terlalu kaku hanya akan membuat karyawan berbakat meninggalkan perusahaan, sehingga sistem kerja yang menggabungkan kerja di kantor dengan kerja jarak jauh pun menjadi alternatif.
Senada dengan itu, Giancarlo Hirsch dari Glocomms memperkirakan bahwa hybrid work akan menjadi model kerja paling populer. Keseimbangan kerja dan kehidupan serta fleksibilitas jam kerja tetap menjadi prioritas utama bagi karyawan di masa depan.
Kesimpulannya, kerja dari mana saja masih eksis hingga 2025 dan seterusnya, dengan hybrid work diprediksi menjadi standar baru. Bagaimana dengan Anda: lebih menyukai remote work atau bekerja di kantor?
Editor: Eric Iskandarsjah Z