Audit Tak Hanya soal Laporan Keuangan, Simak Penjelasannya!

marketeers article
Ilustrasi. (FOTO: 123rf)

Audit adalah proses untuk melakukan pemeriksaan atau evaluasi perusahaan, keuangan, hingga kinerja bisnis. Namun, istilah itu lebih banyak dipahami dan digunakan dalam laporan keuangan sebuah perusahaan atau lembaga.

Audit juga berfungsi untuk memeriksa keakuratan dan kelengkapan dari laporan berbagai kegiatan. Dalam praktiknya, audit akan berbentuk laporan atau laporan audit dari hasil pemeriksaan yang dijalankan.

Apa Itu Audit?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian audit didefinisikan menjadi tiga. Pertama, audit merupakan pemeriksaan pembukuan tentang keuangan (perusahaan, bank, dan sebagainya) secara berkala.

BACA JUGA: Pengertian Pendapatan Nasional dan Konsep yang Wajib Kamu Tahu!

Kedua, audit adalah pengujian efektivitas keluar masuknya uang dan penilaian kewajaran laporan yang dihasilkannya. Ketiga, audit adalah sebagai pemeriksaan terhadap peralatan, program, aktivitas, dan prosedur untuk menentukan efisiensi dari kinerja keseluruhan sistem terutama untuk menjamin integritas dan keamanan data.

Secara terminologi, audit berasal dari bahasa latin, yaitu audire yang artinya mendengar atau mendengarkan. Istilah audit digunakan pertama kali pada abad ke-14 dalam konteks pemeriksaan keuangan oleh pemerintah pada saat itu.

Kemudian, istilah ini kemudian digunakan dalam konteks audit perusahaan pada abad ke-18. Dalam buku berjudul auditing, Mulyadi dan Kanaka Puradiredja mengartikan audit adalah sebuah proses yang sistematis guna memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan terkait kegiatan dan kejadian ekonomi.

BACA JUGA: Seni Menjual dengan WOW Penting untuk Keberlangsungan Usaha 

Hal itu dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit biasanya dilakukan oleh auditor dan dikerjakan oleh orang yang kompeten dan juga harus independen atau menggunakan lembaga auditor khusus.

Bukti Audit

Bukti audit adalah berbagai jenis dokumen atau rekaman yang digunakan oleh auditor untuk mendukung laporan keuangan perusahaan. Beberapa contoh bukti audit yang umum digunakan antara lain: bukti transaksi, kepemilikan, kontrak, pembayaran pajak, karyawan, peraturan perusahaan, hingga bukti lain, seperti laporan laba rugi, neraca, hingga catatan atas laporan keuangan.

Semua bukti ini harus diambil dan diperiksa oleh auditor untuk memastikan keakuratan laporan keuangan perusahaan. Bukti-bukti ini harus disimpan dan diarsipkan oleh perusahaan untuk jangka waktu yang ditentukan oleh standar akuntansi yang berlaku.

Jenis-jenis Audit

Ada beberapa jenis audit yang dapat dilakukan dalam perusahaan, di antaranya adalah:

1. Audit internal

Audit internal adalah proses pemeriksaan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan sendiri atas laporan keuangan dan operasional perusahaan. Tujuan dari internal audit adalah untuk mengetahui apakah laporan keuangan dan operasional perusahaan sesuai dengan standar yang berlaku, serta untuk mengidentifikasi potensi risiko dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan kinerja perusahaan.

2. Audit eksternal

Audit yang dilakukan oleh kantor akuntan publik atau auditor eksternal (independen) yang ditunjuk oleh perusahaan atas laporan keuangan perusahaan.

3. Audit mandiri

Audit yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri dengan mengikuti standar audit yang berlaku.

4. Audit lingkungan

Audit yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dalam hal pengelolaan lingkungan hidup.

5. Audit sosial

Audit yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dalam hal tanggung jawab sosial perusahaan.

6. Audit keamanan

Audit yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dalam hal keamanan perusahaan.

7. Audit IT

Audit yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dalam hal teknologi informasi.

8. Audit kualitas

Audit yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dalam hal kualitas produk atau jasa yang diberikan.

Semua jenis audit ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengetahui keakuratan laporan keuangan dan operasional perusahaan, mengidentifikasi potensi risiko, dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan kinerja perusahaan.

Related