Aurelie Moeremans Akui Pernah Idap Kleptomania, Benarkah Bisa Sembuh?

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Aktris Aurelie Moeremans baru-baru ini mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai dirinya. Bintang Mantan tapi Menikah itu mengaku pernah mengidap gangguan kleptomania saat masih kecil hingga beranjak remaja.

Hal tersebut disampaikan Aurelie dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Pandji Pragiwaksono pada Selasa (21/5/2024). Semasa kecilnya, ia sering kali mengambil barang milik teman-temannya yang tidak terlalu penting demi kesenangan pribadi.

Aku tuh kecilnya tomboy, usil, terus aku klepto. (…) Itu aku (merasa) kayak ‘seru ya ngambil sesuatu yang bukan punya kita’,” demikian sepenggal pengakuan perempuan berusia 30 tahun tersebut.

BACA JUGA: Viral Mahasiswi Curi Barang Tetangga, Pertanda Kleptomania?

Aktris kelahiran Belgium itu tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana kebiasaan mengambil barang orang lain berhenti. Namun, dari sisi medis, sebagaimana dijelaskan laman Halodoc, kleptomania memang bisa disembuhkan.

Berikut adalah beberapa jenis pengobatan yang bisa dijalani pengidap kleptomania:

Psikoterapi

Dalam sesi konseling, terapis akan menggali pemicu perilaku si pengidap kleptomania. Setelah itu, terapis akan menggunakan pendekatan tertentu guna mengubah pola pikir pasien, biasanya berupa terapi kognitif dan perilaku (CBT).

Tindakan tersebut membantu mengenali dorongan dan perilaku negatif yang tidak sehat, lalu menggantinya dengan cara yang lebih sehat dan positif. CBT biasanya dilakukan dengan beberapa tahapan.

Pertama adalah covert sensitization, yang dilakukan dengan meminta pengidap membayangkan diri menghadapi konsekuensi terburuk, seperti dihakimi massa atau masuk penjara. Kemudian, dilanjutkan dengan aversion therapy. 

BACA JUGA: Belajar Lebih Dewasa dalam Bersikap, Ini 5 Cara Mengendalikan Ego

Pengidap diminta menahan napas tiap muncul keinginan mencuri, sehingga muncul perasaan tidak nyaman dan mengurungkan niatnya. Tahap terakhir ialah systematic desensitization, yaitu teknik relaksasi dan penggambaran diri untuk mengendalikan dorongan mencuri.

Selain psikoterapi, pengidap kleptomania juga bisa menjalani terapi perilaku yang dimodifikasi, terapi keluarga, dan terapi psikodinamik. Konseling atau terapi ini dilakukan secara individu atau berkelompok.

Konsumsi Obat

Supaya lebih efektif, konseling bisa disertai dengan pemberian obat-obatan yang biasanya diresepkan untuk mengendalikan produksi hormon endorfin dalam otak. Di antaranya, meliputi obat untuk mengatasi kecanduan dan antidepresan. 

Obat ini diharapkan mampu mengendalikan perilaku impulsifnya dengan lebih baik, sehingga kecenderungan untuk mencuri berkurang. Sebab, dengan menekan kadar endorfin, kegiatan mencuri tak terasa memuaskan lagi bagi orang yang mengonsumsi obat ini. 

Tingkat keberhasilan pengobatan kleptomania sendiri sangat bergantung pada keinginan pasien untuk menekan kebiasaan mencurinya. Juga, kebesaran hatinya dalam memaafkan dan move on dari perilakunya di masa lalu.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS