Bagaimana Bisnis Dapat Berkontribusi untuk SDGs?

profile photo reporter YW Junardy
YWJunardy
06 Februari 2023
marketeers article
Ilustrasi: 123RF

Oleh: Yaya Winarno Junardy, President di Indonesia Global Compact Network (Seri SDGs bagian ke-2)

Melanjutkan tulisan sebelumnya yang berjudul “SDGs, Cara Baru dalam Berbisnis”, kali ini saya akan membahas bagaimana bisnis dapat berkontribusi untuk pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Beda dengan era Millenium Development Goals (MDG) sebelumnya, di mana fokus kegiatan ada pada pemerintah,  justru bisnis mempunyai peran sangat penting dan strategis dalam pencapaian  SDGs.

Mengutip dari Ban Ki-moon, Sekretaris Jenderal PBB Tahun 2007-2016: “Business is a vital partner in achieving the Sustainable Development Goals. Companies can contribute through their core activities, and we ask companies everywhere to assess their impact, set ambitious goals and communicate transparently about the results.”

Leadership Commitment

Komitmen dari pemimpin adalah langkah pertama dari semua kegiatan terkait SDGs. Pertama, komitmen untuk melaksanakan praktik bisnis yang bertanggung jawab. Sebagai contoh, untuk  anggota UN Global Compact, harus mematuhi 10 Prinsip UN Global Compact yang mencakup empat pilar.

Empat pilar ini mencakup tentang penghormatan terhadap prinsip hak asasi manusia, tenaga kerja, lingkungan dan anti korupsi. Baru kemudian memasukkan (incorporate) konsep keberlanjutan ke dalam strategi bisnis.

Peluang mengembangkan pasar dan bisnis baru melalui inovasi bisnis yang sekaligus mengatasi masalah lingkungan (iklim, air, sampah dsb) dan tantangan sosial (kemiskinan, kesehatan, gender dsb). Tentang peluang baru, akan dibahas di seri yang akan datang. Semua itu membutuhkan keputusan strategis dan komitmen untuk pelaksanaan dari pimpinan puncak.

Langkah Pelaksanaan untuk SDGs

Mengadopsi dari paduan SDGs Compass yang dikembangkan oleh Global Reporting Initiative, United Nations Global Compact dan World Business Council for Sustainable Development, ada lima langkah yang perlu dilakukan untuk dapat berkontribusi secara terukur terhadap pencapaian SDGs yang sejalan dengan strategi perusahaan. Lima langkah tersebut mencakup:

1. Mengerti SDGs

Memahami dasar dan latar belakang terbentuknya SDGs yang ditetapkan secara bersama-sama oleh seluruh negara. Melalui pemahaman SDGs, akan terbuka wawasan terkait peluang bisnis yang dapat diaplikasikan secara berkelanjutan. Secara bertahap, seluruh individu dalam perusahaan memiliki bahasa yang sama terhadap SDGs sehingga memudahkan proses penerapan SDGs di setiap lini bisnis.

2. Menetapkan Prioritas

Menetapkan prioritas kegiatan terkait SDGs berdasarkan pemetaan dampak positif dan negatif di seluruh aktivitas bisnis. Pelaku bisnis juga harus mempertimbangkan cakupan dan kompleksitas serta kapasitas yang dimiliki. Hal ini juga akan mempermudah penentuan indikator agar lebih terukur dalam penerapannya nanti. Ini juga menjadi dasar untuk data collection.

3. Menetapkan Tujuan/Target

Menentukan dasar dan tujuan yang ingin dicapai berdasarkan prioritas yang telah ditetapkan pada langkah kedua. Sesuai dengan konsep keterbukaan (transparency), seluruh tujuan dan keinginan yang telah ditetapkan tersebut dipublikasikan agar menjadi semangat bersama.

4. Mengintegrasikan

Mengintegrasikan aspek keberlanjutan yang menjadi semangat SDGs ke dalam seluruh fungsi/divisi di dalam perusahaan hingga ke seluruh mitra yang berkepentingan,  baik perusahaan -misalnya supply chain-, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat.

Tahap ini sangat krusial karena aspek keberlanjutan tidak akan tercapai tanpa kerjasama dari seluruh pihak.

5. Melaporkan dan Mengomunikasikan

Melaporkan dan mengomunikasikan seluruh upaya kontribusi terhadap SDGs sesuai dengan  indikator yang telah ditetapkan. Berbagai metode pelaporan saat ini juga cukup beragam.

Untuk anggota UN Global Compact, ada COP (Communication on Progress) tapi juga dapat mengunakan standar laporan GRI (Global Reporting Initiative). Juga terdapat pelaporan yang khusus terkait Hak Asasi Manusia contohnya UN Guiding Principles Reporting Framework.

Secara umum dapat mengacu pada siklus yang disajikan di dalam grafik SDG Compass di bawah ini:

 

Dari seluruh langkah ini, tetap yang menjadi semangat dari pencapaian SDGs ini adalah kolaborasi multi pihak baik kemitraan global (global partnership) maupun aksi bersama (collaborative actions) antara pemerintah, dunia usaha, investor, LSM dan akademia (SDG Target 17).

Kelima langkah ini dapat secara optimal terwujud ketika proses kolaborasi multi sektor juga berjalan secara bersamaan. Sebagai contoh, UN Global Compact telah membentuk berbagai SDGs Action Platform yang merupakan kolaborasi multi pihak.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related