Bagaimana Cara Membuat Marketing Plan yang Tepat untuk Bidik Gen Z?

marketeers article
Marketing Plan Roadmap (Sumber: Majalah Marketeers edisi Juli 2015)

Bagi pemasar, Gen Z yang lahir pada periode 1997-2012 tengah diperebutkan sebagai target pasar utama. Pasalnya, jumlah generasi tersebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 74,93 juta orang atau 27,94% dari total populasi.

Namun, asal tahu saja, sekarang ini ada lima generasi yang hidup berdampingan, yakni Boomer, Gen x, Gen Y atau Milenial, dan Gen Z. Tentu saja yang memegang uang dan memiliki spending power adalah generasi senior.

BACA JUGA: 5 Tips Buat Gen Z yang Mau Jadi Entrepreneur

Sebab itu, untuk mendekati Gen Z harus dengan cerdas agar segmen yang lebih tua tetap terjaga. Dengan demikian, dalam membidik Gen Z diperlukan marketing plan yang tepat agar bisa mendapatkan hasil positif.

Marketing Planning Roadmap by Iwan Setiawan (Sumber: Majalah Marketeers edisi Juli 2015)

1. Analisis bisnis lanskap

Dalam membuat marketing plan langkah pertama yang harus dilakukan pemasar, yakni membuat perencanaan sebelum penerapan atau planning before running. Pemasar harus melakukan riset terkait dengan kondisi bisnis yang dikenal dengan business landscape analysis.

Untuk menganalisis lanskap ini, Anda bisa menggunakan model 4C Diamond Analysis. Model ini menitikberatkan pada analisis di sisi:

Change

Perubahan apa saja yang mewarnai industri Anda, baik secara teknologi, politik-hukum, ekonomi, sosial-budaya, dan pasar. Perubahan pertama yang paling cepat adalah teknologi dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya.

Customer

Di sini, Anda harus mengetahui siapa pelanggan dan bagaimana perilaku mereka. Perilaku pelanggan dapat dibedakan secara demografis, geografis, dan psikografis.

Competitor

Lalu, kenali juga siapa pesaing Anda. Apa kekuatan serta kelemahan yang mereka miliki untuk bisa menyusun strategi pemasaran yang berbeda dengan pesaing.

Company

Jangan lupa, kenali diri Anda atau perusahaan Anda. Anda bisa menggunakan analisis TOWS (Threats, Opportunities, Weaknesses, dan Strengths) dengan melihat ancaman dan peluang yang mungkin terjadi serta memahami kelemahan dan kekuatan perusahaan Anda.

BACA JUGA: ZAP Beauty Index 2024: Gen Z Lebih Mudah Terpengaruh pada Klaim Produk

2. Segmentasi dan Targeting

Selanjutnya, pemasar perlu melakukan segmentasi pasar dan targeting dari segmen tersebut. Anda bisa membagi target konsumen Anda ke dalam beberapa segmentasi, mulai dari segmentasi secara geografis, demografis, psikografis, dan perilaku mereka.

Setelahnya Anda bisa melakukan targeting. Proses ini bisa diawali dengan melakukan pengukuran seberapa besar pasar dan potensi pertumbuhan masing-masing segmen?, lalu bagaimana tingkat kompetisi di setiap segmen?

Ukur juga, bagaimana kekuatan Anda di setiap segmen? Dengan demikian, marketing plan bisa ditujukan ke target pasar dengan harapan strategi yang dijalan tidak disusun secara ugal–ugalan.

Perilaku Gen Z

Lantas bagaimana dengan perilaku Gen Z? Sebagai target pasar, Gen Z merupakan generasi yang jauh lebih melek teknologi dibandingkan para seniornya atau biasa disebut dengan the first digital native.

Adapun perilaku belanja mereka cenderung mengikuti rekomendasi teman daripada mengikuti tren. Gen Z juga tidak mudah tergiur dengan harga murah dan cenderung lebih nyaman belanja secara online.

3. Positioning-Differentiation-Brand

Langkah berikutnya, pemasar perlu menentukan PDB (Positioning-Differentiation-Brand). Di sini, Anda bisa menjawab beberapa pertanyaan, meliputi:

  • Apa merek yang akan Anda gunakan?
  • Merek tersebut ada di kategori industri apa dan apa yang membedakan dengan merek lain?
  • Bagaimana Anda memosisikan merek tersebut di pasar?
  • Bagaimana Anda membuktikan bahwa merek Anda berbeda dengan merek lain di kategori yang sama?

Mengapa PDB ini penting? Sebab, dengan perbedaan produk tepat, para pemasar bisa berpeluang untuk memenangkan persaingan bisnis.

4. Marketing Mix dan Selling

Jangan lupakan Marketing Mix dan Selling sebagai jantung dari bisnis Anda. Dari sini, Anda perlu menyusun strategi product, price, place, dan promotion.

Product

Product ini merujuk pada ketepatan membuat barang atau jasa yang dibuat guna memenuhi kebutuhan pelanggan. Selain menjadi pemasar, Anda juga harus bisa memberikan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi.

Price

Price yang merujuk pada strategi penentuan harga yang bisa didapat keputusannya dari hasil analisis harga produksi, daya beli konsumen, dan kondisi kompetitor.

Termasuk, bagi barang-barang yang diproduksi massal dan menjadi kebutuhan pokok, biasanya telah ditetapkan melalui skema harga eceran tertinggi (HET).

Place

Place berarti tempat di mana produk akan dipasarkan yang disesuaikan dengan targeting dan segmentasi pasar yang dibidik.

Promotion

Promotion berarti Anda harus mempersiapkan langkah-langkah pengenalan agar produk bisa menjangkau seluruh audiens. Edukasi pasar tidak harus dengan cara memberikan potongan harga, tapi sekadar menjalin hubungan baik dengan konsumen maupun calon konsumen bisa jadi media promosi yang lebih efektif.

Selling

Selling ini merujuk ke cara bagaimana Anda menjual produk Anda di berbagai kanal yang telah dianalisis sebelumnya.

5. Service dan Process

Ini merupakan cara bagaimana Anda melayani pelanggan yang membeli produk. Semakin baik layanan yang diberikan maka loyalitas pelanggan akan semakin baik pula.

Jangan lupa, konsumen Indonesia juga memiliki concern yang tinggi mengenai layanan purnajual untuk beberapa kategori produk.

Selain itu, bagaimana Anda dituntut untuk memastikan pengalaman pelanggan selalu positif. Proses bisnis atau jual-beli harus sesuai dengan harapan pelanggan.

Di sini, Anda bisa merunut customer path 5A (Aware, Appeal, Ask, Act, Advocate). Pada konsep ini, Aware, Appeal, dan Ask merupakan input, sedangkan Act dan Advocate adalah output dari suatu proses operasional pemasaran.

6. Employee-Investor-Customer Scorecard

Langkah ini merupakan yang terakhir dalam peta jalan marketing plan yang meliputi penilaian dari performa perusahaan terhadap harapan konsuemn, pekerja, hingga investor.

Dengan evaluasi ini, Anda bisa mengetahui sejauh mana produk bisa memenuhi atau bahkan melampaui harapan ketiga stakeholder tersebut.

Bagi pemasar yang ingin menyelami lebih dalam tentang Gen Z, sangat disarankan untuk mengikuti WOW Brand 2024 sebagai seminar brand terakbar tahun ini yang diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc.

Adapun tema yang diangkat dalam seminar ini adalah “Branding To Gen Z”. Pada acara yang digelar di The Ballroom at Djakarta Theater pada Kamis 7 Maret 2024 ini, peserta bisa mengupas tuntas cara memahami dan masuk ke dunia Gen Z.

Segera amankan tiketmu dengan mengunjungi laman berikut wowbrand.id.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related