Bappenas Gandeng Jerman Percepat Ekosistem Industri Hijau

marketeers article
Taufiq Hidayat Putra, Direktur Ketenagalistrikan Telekomunikasi dan Informatika Kementerian PPN/Bappenas saat konferensi pers. Sumber gambar: Marketeers/Tri Kurnia Yunianto.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Jerman, Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) untuk mengembangkan ekosistem industri hijau di Indonesia. Kedua lembaga mengembangkan ekosistem industri hijau melalui pembangunan kapasitas kewirausahaan dalam bentuk akselerasi bisnis dan kolaborasi.

Taufiq Hidayat Putra, Direktur Ketenagalistrikan Telekomunikasi dan Informatika Kementerian PPN/Bappenas menjelaskan kegiatan yang bertajuk Greentech Entrepreneurs Network (GEN) melakukan serangkaian program untuk mencari, membina, dan mempercepat laju pertumbuhan sektor teknologi hijau di Indonesia dengan memperkaya dan memperkuat jaringan pelaku usaha di sektor teknologi.

BACA JUGA: Kolaborasi Pertamina dan Jababeka Kembangkan Industri Hijau

Melalui program yang ditawarkan, GEN mencari wirausahawan inovatif yang siap untuk mengembangkan bisnis mereka ke tingkat berikutnya dengan membuka akses kepada mitra bisnis potensial, investor, dan mentor.

“GEN adalah upaya untuk mendukung transformasi digital melalui pemanfaatan teknologi digital dan fasilitas pendukungnya, serta memperkuat ekosistem kewirausahaan digital dan inovasi digital. Transformasi digital ini bertujuan untuk meningkatkan layanan digital bagi masyarakat dan mendorong ekonomi hijau sesuai dengan target Paris Agreement untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060,” kata Taufik dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

BACA JUGA: Pertamina Dorong KEK Arun Jadi Kawasan Industri Hijau

Sementara itu, Daniel Schroeder, Head of Digital Transformation GIZ menambahkan kegiatan GEN didukung secara teknis oleh Endeavor Indonesia, komunitas global entrepreneur berpengaruh tinggi yang sudah ada di 43 negara. Dia menyebut dipilihnya Indonesia lantaran merupakan negara yang sangat fokus terhadap ekosistem hijau.

Tidak hanya itu, banyaknya jumlah perusahaan rintisan atau startup digital juga menjadi salah satu pertimbangan. Adapun beberapa rangkaian kegiatan yang diselenggarakan yakni scale up academy, business matching dan networking night, serta founder to founder mentoring.

“Aktivitas ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan kapasitas wirausaha teknologi hijau untuk dapat meluaskan bisnis dan teknologi hijau mereka ke tingkat selanjutnya serta menumbuhkan contoh-contoh baik di dalam sektor ini, khususnya pada sektor sirkuler ekonomi, energi bersih, dan pengelolaan sumber daya alam,” kata Daniel.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related