Benarkah Produk Kecantikan yang Sustainable Semakin Dicari?

marketeers article
Sumber: 123RF

Bisa dikatakan, perempuan sangat peduli dengan penampilan. Itu bukan mitos, namun, lebih dari itu, perempuan juga peduli dengan hal penting lainnya. Sama halnya dalam pembelian produk kecantikan. Mereka membeli bukan hanya karena kualitas saja. Saat ini, para perempuan sudah mulai peduli dengan produk kecantikan mengusung sustainability.

Hal ini dibuktikan dengan survei dari The Benchmarking Company pada tahun 2022 mengenai Sustainability Beauty Attitudes: 2019 vs 2022. Tahun 2019, 58% konsumen menyatakan bahwa penting sekali produk beauty dan personal care yang mereka beli peduli pada sustainability. Tahun 2022, 74% mengatakan bahwa sustainability sangat penting saat ingin membeli produk kecantikan.

Sebanyak 25% mencari produk dengan kemasan dan bahan yang sustainable. Lalu 38% mencari produk dengan formula yang bersih atau bebas dari bahan kimia yang berbahaya. Selain itu, saat ditanya mengenai keterkaitan keberlanjutan dengan produk kecantikan, sebagian responden merujuk pada produk yang dibuat dengan bahan-bahan yang reusable, ditanam kembali, dan sustainable.

BACA JUGA: Melalui Edukasi, Dua Merek Ini Dobrak Stigma Soal Kecantikan

Menariknya, atribut terpenting untuk produk kecantikan yang sustainable tidak banyak berubah dari survei yang dilakukan pada tahun 2019 dengan survei tahun 2022. Menurut para responden, atribut terpenting untuk merek sustainable adalah tidak membahayakan hewan atau tidak menggunakan animal testing (86%).

Sebab itu, pemasaran yang hanya menitikberatkan pada diversifikasi produk, desain yang unik dan cantik itu tidak lagi efektif. Saat ini, masyarakat, termasuk perempuan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap produk yang ramah lingkungan, reusable, dan tidak animal testing. Inilah yang seharusnya dilakukan oleh merek.

Namun demikian, Melanie Masriel, Chief Corporate Affairs, Engagement, & Sustainability Officer L’Oréal Indonesia mengungkap bahwa berdasarkan perilaku konsumen, pembelian produk sustainable di Indonesia masih sangat kecil.

Namun demikian, kepedulian mereka sudah sangat tinggi sekali. Oleh sebab itu, peran para merek kecantikan saat ini adalah mempengaruhi mereka untuk membeli produk sustainable tersebut.

BACA JUGA: Percaya Kecantikan Harus Inklusif, L’Oréal Lakukan Strategi Ini

Dari sisi keberlanjutan, Melanie menjelaskan bahwa sejak 35 tahun yang lalu, L’Oréal sendiri sudah non animal testing. Bahkan, merek ini sudah menciptakan kulit sintesis untuk mencoba formula-formula baru, yang akhirnya penemuan tersebut mulai banyak digunakan oleh rumah sakit, universitas, dan lainnya.

Dari sisi komitmen, pada tahun 2020, merek ini meluncurkan program L’Oréal For The Future. Melalui program tersebut, L’Oréal berkomitmen untuk mengurangi dampak seluruh kegiatan operasional untuk mengikuti planetary boundaries, istilah yang merujuk pada penentuan batas lingkungan di mana manusia dapat beroperasi dengan aman.

Melanie mengatakan, merek ini sangat mengikuti hal tersebut agar mereka tidak mencemari dan membawa dampak buruk bagi bumi.

“Sebagai contoh, dari sisi produk kami mulai menggunakan kemasan yang reusable dan sustainable. Setiap merek dibawah L’Oréal memiliki gerakan yang berbeda-beda. Namun, secara keseluruhan, komitmen kami adalah pada tahun 2030 mendatang, 1005 produk kami reusable dan sustainable,” kata Melanie.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related