Beralih ke Energi Terbarukan, Uni-Charm Pasang PLTS di Dua Pabrik

marketeers article
Beralih ke Energi Terbarukan, Uni-Charm Pasang PLTS di Dua Pabrik. (Dok. Uni-Charm)

PT Uni-Charm Indonesia Tbk melakukan pemasangan pembangkit dua pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan total daya sebesar 5.99MWp. Pertama, di East Java Factory, dan terakhir lewat anak perusahaan PT Unicharm Non-Woven Indonesia di Ngoro Industrial Park Kabupaten Mojokerto provinsi Jawa Timur.

Kedua PLTS telah resmi beroperasi secara penuh mulai bulan Juli 2023. Dengan mengalihkan energi di dua pabrik menjadi energi terbarukan, diharapkan dapat berkontribusi mengurangi emisi CO2 sebesar lebih dari 7,000 ton per tahun.

Takumi Terakawa, Presiden Direktur Uni-Charm mengatakan pihaknya memiliki slogan perusahaan Ethical Living for SDGs dengan tujuan berkontribusi pada perwujudan masyarakat simbiosis, dan menjadikan perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai purpose.

“Mengenai perubahan iklim, kami menganggap upaya penurunan dampak masalah ini sebagai salah satu tema utama. Hingga saat ini, kami telah secara proaktif mempromosikan upaya pengoperasian pembangkit listrik tenaga surya demi menciptakan energi terbarukan yang berdampak rendah terhadap bumi dan lingkungan,” kata Takumi dalam keterangan yang diterima Marketeers, Selasa (12/9/2023).

BACA JUGA: Uni-Charm Indonesia Masuk Market Personal Care Lewat Kirey Care

Dengan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya di tiga pabrik dipada tahun 2023 ini, Uni-Charm berencana untuk beralih ke energi terbarukan sebesar 15.000MWh (14.000 tCO2e) per tahun. Ditambah lagi, dengan menggunakan REC, Takumi berharap dapat mewujudkan 100% rasio energi terbarukan sampai dengan tahun 2028.

“Untuk selanjutnya pun, kami akan terus melanjutkan upaya yang sejalan dengan tiga tema utama ESG yaitu pembaruan energi, penghematan energi dan pengurangan sampah untuk mendukung target pemerintah Indonesia merealisasikan carbon neutral pada 2060,” ucap Takumi.

Seiring dengan meningkatnya emisi gas rumah kaca yang disebabkan dari aktivitas industri, transportasi maupun penggunaan energi, mengakibatkan pemanasan global dan peningkatan suhu. Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN, jumlah emisi gas rumah kaca Indonesia per tahun 2022 mencapai lebih dari 260 juta ton.

Angka ini diperkirakan akan meningkat hingga mencapai 300 juta ton pada 6-7 tahun mendatang karena meningkatnya jumlah penggunaan bahan bakar, gas dan batu bara. Perubahan iklim dan pemanasan global adalah masalah yang berimbas ke kehidupan, sehingga harus ditangani secara serius.

BACA JUGA: Uni-Charm Indonesia Gelar Edukasi Pemilahan Sampah untuk SMA

Sebab itu, melanjutkan upaya yang sudah dilakukan di Karawang Factory 1 di Jawa Barat pada tahun 2022 lalu, kali ini UCI memasang pembangkit listrik tenaga surya masing-masing sebesar 4.65MWp dan 1.34MWp di East Java Factory dan anak perusahaan PT Unicharm Nonwoven Indonesia yang terletak di Ngoro Industrial Park di Kabupaten Mojokerto. Keduanya telah beroperasi secara full pada bulan Juli 2023.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related