Bikin Rekruter Berpaling, Pastikan CV Anda Bebas dari 7 Kesalahan Ini

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Hanya butuh waktu 7,4 detik bagi rekruter untuk memindai CV pelamar kerja. Dalam waktu yang sangat singkat ini, satu kesalahan kecil bisa membuat Anda masuk ke daftar penolakan, alih-alih mendapat kesempatan wawancara.

Agar rekruter tak berpaling dari Anda, simak tujuh kesalahan pada CV yang harus dihindari beserta cara untuk mengatasinya menurut Forbes:

BACA JUGA: Pertimbangkan 5 Hal Ini sebelum Job Hopping

Konten Generik dari AI

Dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI), seperti ChatGPT, membuat CV kini menjadi lebih mudah. Namun, rekruter makin cermat dalam mengenali konten yang dihasilkan oleh AI, yang biasanya terdengar datar dan kurang personal.

Untuk menghindari kesalahan ini, sebagikan gunakan alat AI hanya sebagai titik awal atau untuk membantu menyusun kerangka dasar. Pastikan CV sesuai dengan pencapaian dan pengalaman yang relevan, serta berikan sentuhan pribadi yang mencerminkan nilai unik Anda.

Gap Pekerjaan Tanpa Penjelasan

Gap pekerjaan atau kekosongan waktu bukanlah alasan otomatis untuk ditolak, namun jika tidak dijelaskan dengan jelas, ini bisa menimbulkan kecurigaan. Tanpa penjelasan yang tepat, rekruter mungkin berpikir Anda dipecat atau tidak melakukan apa-apa selama periode tersebut.

Maka dari itu, jelaskan dengan transparan mengenai gap pekerjaan yang Anda miliki. Jika Anda mengambil waktu untuk pendidikan, perawatan keluarga, atau pekerjaan freelance, sebutkan hal tersebut dalam CV untuk menunjukkan bahwa Anda tetap berusaha berkembang.

Desain dan Format Tidak Rapi

CV yang tidak rapi dan sulit dibaca langsung menjadi turn-off bagi rekruter. Ini bisa menunjukkan kurangnya perhatian pada detail yang sangat penting dalam dunia profesional.

Untuk mengatasinya, gunakan template CV yang bersih dan profesional. Pilih font yang mudah dibaca, seperti Arial atau Calibri dengan ukuran 10-12pt, serta hindari penggunaan tabel, kotak teks, atau pemformatan yang terlalu rumit.

Lebih Menekankan Tanggung Jawab daripada Pencapaian

Banyak kandidat yang mencantumkan tanggung jawab mereka, padahal rekruter lebih tertarik pada pencapaian yang Anda raih. Fokuslah pada apa yang telah Anda capai, bukan hanya pada apa yang menjadi tugas Anda.

BACA JUGA: 7 Kebiasaan Kecil yang Bisa Menghambat Kenaikan Gaji

Alihkan deskripsi tanggung jawab menjadi pencapaian yang terukur. Misalnya, jika mengelola media sosial, tunjukkan bagaimana Anda meningkatkan pengikut atau menghasilkan penjualan melalui strategi yang Anda jalankan. Ini akan menunjukkan kontribusi nyata yang Anda berikan.

Pindah Pekerjaan Tanpa Perkembangan yang Jelas

Berpindah pekerjaan memang bukan alasan utama rekruter menolak CV Anda. Akan tetapi, jika Anda sering berpindah kerja tanpa menunjukkan progres yang jelas, rekruter bisa menganggap Anda kurang memiliki komitmen atau sulit beradaptasi.

Untuk mengatasinya, kelompokkanlah posisi yang serupa atau jelaskan alasan di balik setiap perpindahan pekerjaan. Tunjukkan pula bagaimana setiap peran membantu Anda berkembang secara profesional dan mengapa Anda sekarang mencari posisi yang lebih stabil.

Kesalahan Ejaan

CV yang berisi kesalahan ejaan atau typo menunjukkan bahwa Anda kurang teliti. Meski sepele, hal tersebut bisa membuat rekruter meragukan kemampuan komunikasi Anda.

Untuk itu, jangan hanya mengandalkan pemeriksa ejaan otomatis. Setelah menulis CV, baca kembali dengan mata segar. Bacakan dengan keras untuk mendeteksi kalimat yang tidak alami, dan minta teman atau kolega untuk memeriksanya.

Mencantumkan Terlalu Banyak Informasi Pribadi

Mencantumkan informasi pribadi yang tidak relevan berpotensi membuat CV Anda terlihat tidak profesional hingga membuka kemungkinan diskriminasi. Rekruter seharusnya hanya fokus pada kemampuan profesional Anda.

Maka dari itu, batasi informasi pada hal-hal yang relevan dengan pekerjaan, seperti nama, email profesional, nomor telepon, dan profil LinkedIn. Hindari mencantumkan usia, status pernikahan, atau hobi yang tidak berkaitan dengan posisi yang dilamar.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS