Bobobox meresmikan Bobocabin Baturraden yang berlokasi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tempat ini dinilai strategis dan memberi warna baru untuk pariwisata di kawasan tersebut.
“Pariwisata merupakan salah satu sektor yang kami harap mampu mengangkat perekonomian masyarakat di Banyumas. Dengan keunikan dan konsep yang ditawarkan Bobocabin, kami optimistis tempat ini mampu menjadi alternatif berlibur masyarakat dengan cara berbeda,” ujar Sadewo Tri Lastiono, Wakil Bupati Banyumas dalam pernyataan resmi yang diterima Marketeers.
Bobocabin Baturraden hadir lewat kolaborasi antara Bobobox dengan PT Palawi Risoris. Tanah seluas 1,7 hektare tersebut semula merupakan bagian dari wana wisata atau kawasan hutan yang dikelola Palawi Risoris untuk kepentingan pariwisata.
Lokasi ini cocok dijadikan sebagai alternatif berlibur yang berlokasi di sekitar lereng selatan Gunung Slamet. Sebanyak 33 kabin yang ada di sana dikelilingi pohon damar berdiameter besar yang menambah kesejukan dan keindahan.
Tak hanya menjanjikan pemandangan asri dan udara sejuk, akomodasi ini juga dilengkapi dengan fitur dan teknologi untuk menunjang kebutuhan tamu. Dengan demikian, tamu bisa lebih rileks serta memiliki pengalaman berkesan selama menginap.
Kabin-kabin di Bobocabin Baturraden hadir dengan tipe family dan deluxe. Semuanya pun sudah mendapatkan upgrade dari produk sebelumnya yang sudah dijalankan lebih dari satu tahun terakhir.
“Melalui Bobocabin, diharapkan keberadaan destinasi wisata potensial tidak hanya dapat dinikmati para pelancong tetapi juga dapat membawa dampak bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi tersebut,” kata Antonius Bong, President Bobobox.
Dia menjelaskan pembukaan cabang ini menjadi langkah awal ekspansi perusahaan di Jawa Tengah. Bobobox bertekad untuk mengembangkan potensi dari lokasi-lokasi yang dijajaki mereka.
Bobocabin menjadi fokus ekspansi Bobobox pada tahun 2022. Setelah meresmikan Bobocabin Baturraden, Bobobox berencana untuk menghadirkan cabang lain di beberapa lokasi, seperti Bali dan Nusa Tenggara Timur.
Editor: Ranto Rajagukguk